Waspada! Dina Sulaeman: Sumbangan dari Indonesia untuk Suriah Jatuh ke Tangan Teroris

- 29 Maret 2021, 20:20 WIB
Pakar Geopolitik Timur Tengah, Dina Sulaeman
Pakar Geopolitik Timur Tengah, Dina Sulaeman /Instagram Dina Sulaeman/Deny Wahyu Hendrata

“Tapi ada jauh yang lebih canggih foto dan video yang sengaja dibuat dan itu sudah level dan itu dananya 23 juta dolar dibiayai oleh Amerika Serikat secara resmi dan kemudian 32 juta pondsterling dibiayai oleh Inggris. angka tadi keluar dari mulut juru bicara kementerian luar negeri Amerika Serikat dan dari Menteri Luar Negeri Inggris ya jadi ini data primer ya jadi mereka mengaku memberikannya kepada White Helmets,” kata Dina Sulaeman.

Baca Juga: Bom Makassar, Fahri Hamzah: Saya Percaya Teroris itu Gak Beragama

Dina Sulaeman juga mengungkapkan bahwa White Helmets merupakan sebuah lembaga relawan kemanusiaan di Suriah yang banyak membuat video-video hoaks untuk menceritakan kepada dunia, terutama publik barat bahwa di Suriah sedang terjadi pembantaian besar-besaran terhadap rakyat sipil oleh presiden Suriah, Bashar al-Asshad.

“Untuk publik barat itu adalah mendatangkan simpati besar supaya Negara-negara di barat mendukung pemerintah mereka untuk menyerang Suriah, kemudian yang kedua penggalangan dana jadi mereka juga menggalang dana secara internasional nah kemudian dampaknya buat Indonesia misalnya itu adalah video-video itu kemudian dipakai untuk menggalang dana juga satu, yang kedua untuk merekrut petempur,” tutur Dina Sulaeman.

Selain dana hasil donasi di Indonesia yang jatuh ke tangan teroris, selama ini juga ada indikasi adanya aliran dana dari negara-negara teluk kepada lembaga-lembaga yang ada di Indonesia.

“Memang ada aliran dana dari Negara-negara teluk ya kepada lembaga-lembaga di Indonesia yang memliki ideologI-ideologi yang biasanya akan berkembang menjadi kelompok radikal dan terorisme nah tapi kan saya sebagai istilahnya orang luar, saya ga bisa melacak PPATK kan saya bukan orang yang bisa masuk ke dalam gitu kan, jadi yang paling bisa saya jawab adalah ada terlihat indikasi-indikasi seperti itu,” kata Dina Sulaeman.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Minta Masyarakat Tidak Terpengaruh Provokasi Teroris

Menurut Dina Sulaeman, hal pertama yang harus dilakukan untuk menghentikan radikalisme adalah dengan menghentikan aliran dana dari negara-negara teluk kepada kelompok-kelompok radikal dan terorisme yang ada di Indonesia.

“Kalau betul-betul serius ingin menyetop radikalisme di Indonesia, pertama aliran dana harus di setop ya kan kalau ga ada dana mereka ga bisa ngapa-ngapain, ga bisa mencetak buku, ga bisa mengadakan pengajian-pengajian. bukanya anti pengajian, saya muslim saya melakukan semua yang diperintahkan oleh Allah insayaAllah saya juga naik haji gitu ya tapi kan yang dimaksud kajian-kajian yang bermuatan radikalisme,” ujar Dina Sulaeman.

Dina Sulaeman mengungkapkan, bahwa ideologi yang berbasis kekerasan sudah berkembang sejak zaman dulu di Jazirah Arab. Ini berawal dari seseorang yang mengaku memiliki ilmu agama berdasarkan tafsirannya sendiri dan didukung dengan kekuatan politik untuk menguasai sebuah wilayah melalui peperangan.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah