Network
WARTA PONTIANAK - Seorang pegawai PT Pelni dipecat setelah mengundang seorang ustaz yang dianggap radikal ke dalam acara pengajian.
Baca Juga: Berikut Jadwal Imsak Ramadhan 2021 untuk Seluruh Indonesia
Menurut keterangan Komisaris PT Pelni Dede Budhyaryo, pemecatan pegawai tersebut dilakukan sebagai langkah serius pihaknya untuk memerangi paham radikalisme.
Menanggapi hal itu, mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Muhammad Said Didu, turut komentari perihal pencopotan tersebut dan berharap kepada Erick Thohir selaku Menteri BUMN, dapat menetapi ucapannya yang mengatakan akan kelola BUMN dengan akhlak.
"Bapak Menteri BUMN @erickthohir yang terhormat, saat banyak BUMN yang sedang menghadapi persoalan, mohon perkenan Bapak menertibkan pimpinan dan karyawan BUMN yang menghalangi umat islam di BUMN dalam menjalankan ibadah dan syiar islam demi ketenangan dan kemajuan BUMN," ucapnya seperti Dikutip Warta Pontianak dari akun Twitter @msaid_didu yang diunggah pada 11 April 2021.
Baca Juga: Tak hanya Ibadah, Puasa Ramadan juga Bisa untuk Diet
"Berharap agar Bapak Menteri BUMN @erickthohir masih berpegang pada harapan Bapak bhw "BUMN harus dikelola dengan akhlak," lanjutnya
Tak hanya itu, Pria yang dikenal manusia merdeka ini sekaligus mantan Sektretaris BUMN, Muhamad Said Didu. Berharap Erick Tohir berkenan untuk meminta Direksi PELNI, agar mencabut sanksi kepada karyawan yang ingin melakukan pengajian.
Baca Juga: Kota Singkawang Pasang 1442 Obor untuk Semarakkan Bulan Ramadan
