Memalukan, Media Asing Sorot Kasus Pelecehan Seksual oleh Oknum Pendidik di Sekolah Indonesia

- 29 April 2021, 09:00 WIB
Seorang Make Up Artis Dituding Lakukan Pelecehan Seksual ke Pramugara
Seorang Make Up Artis Dituding Lakukan Pelecehan Seksual ke Pramugara /PMJ News/

Baca Juga: Anggota Parlemen Sesalkan Keluhan Kriminal Kelompok Sipil Atas Pelecehan Seksual 

Suster Eustochia Monika Nata, seorang biarawati Katolik yang bekerja dengan korban pelecehan seksual anak sebagai bagian dari Tim Relawan Kemanusiaan (TRUK-F) di Flores di timur Indonesia, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa di kota Maumere saja, yang berpenduduk dari sekitar 90.000 orang, dia melihat sekitar 30 kasus baru kekerasan seksual terhadap anak-anak dan anak di bawah umur setiap tahun.

“Itu adalah kasus-kasus yang dilaporkan kepada kami di TRUK-F, jadi tentunya masih banyak lagi yang tidak dilaporkan,” tambahnya.

“Beberapa korban hamil karena penganiayaan tersebut, dan mereka tidak ingin melaporkan apa yang telah terjadi pada mereka karena merasa malu atau karena mereka merasa tidak akan didukung oleh otoritas penyidik.”

Ranto Sibarani, pengacara hak asasi manusia yang berbasis di Medan yang mewakili enam tersangka korban di sekolah Protestan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa proses hukum bisa lama dan sulit bagi korban kekerasan seksual dan lebih banyak lagi yang harus dilakukan untuk mendukung korban dan korban. dorong mereka untuk mengambil tindakan.

Baca Juga: Lakukan Pelecehan Seksual kepada 206 Pria, Hukuman Reynhard Sinaga Diperberat

“Di Indonesia, perempuan dan anak-anak seringkali berada pada posisi paling lemah untuk membela hak-hak mereka, jadi penting bagi kita untuk memberdayakan mereka,” ujarnya.

"Di banyak bagian negara, mereka dianggap warga negara kelas dua karena dominasi patriarki dalam masyarakat Indonesia."

Dia juga mengatakan ada kebutuhan untuk pengamanan yang lebih ketat untuk diberlakukan dan telah mendesak pemerintah dan Kementerian Pendidikan untuk mengambil langkah-langkah untuk memantau staf pendidikan dan agama lebih dekat.

“Saya akan meminta pemerintah untuk mengevaluasi kembali bagaimana guru dan pemimpin agama direkrut dan bagaimana mereka bisa mendapatkan pekerjaan mengajar di sekolah tanpa pemeriksaan latar belakang yang memadai dan evaluasi psikologis yang akan membantu menjaga keamanan siswa,” kata pengacara itu.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah