Network
WARTA PONTIANAK – Pasca diamankannya puluhan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di kawasan area Patung Arjuna Wiwaha, atau Patung Kuda, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu 1 Mei 2021, mendapat sorotan keras dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Apalagi, puluhan mahasiswa ini diduga berencana bikin onar dengan ingin melakukan pembakaran ban di kawasan tersebut, sehingga langsung diamankan ke Polda Metro Jaya.
Melalui akun twitter resminya @KontraS, puluhan mahasiswa yang hanya ingin menggunakan hak berpendapatnya di momen Hari Buruh Sedunia 2021 diangkut ke dalam 2 kendaraan Kepolisian.
Selain caption, terlihat juga sebuah video dua mobil polisi membawa puluhan mahasiswa dengan dikawal ketat oleh anggota kepolisian yang menggunakan sepeda motor.
Baca Juga: Insiden Kecil Saat Unjuk Rasa Peringatan Hari Buruh Internasional, 30 Mahasiswa Diamankan
“Atas nama protokol kesehatan, rombongan massa aksi dari unsur mahasiswa & warga yg bersolidaritas dengan buruh dipisahkan dari massa aksi. Direpresi. Kemudian diangkut dengan 2 kendaraan sempit yg justru semakin tidak sesuai protokol kesehatan,” tulis @KontraS dalam cuitannya, Sabtu 1 Mei 2021.
Di akun @KotraS menyebutkan, “jika Kepolisian yg bertugas di aksi massa Hari Buruh Sedunia 2021 membuat kebijakan aneh bin ajaib yakni membatasi bahwa aksi hanya boleh diikuti oleh buruh. Mahasiswa & warga yg bersolidaritas mengalami represi & diangkut dari titik aksi.”
Lebih lanjut, KontraS juga turut mempersoalkan terkait cara dari pihak kepolisian yang membedakan antara massa buruh dengan para mahasiswa dan warga dengan dalih protokol kesehatan.
Baca Juga: Dua Orang Tewas Ditembak Polisi Myanmar Saat Unjuk Rasa Antikudeta
