Din Syamsudin: Tuduhan Radikal Sering Dilakukan oleh Kaum Komunis

- 6 Mei 2021, 15:45 WIB
Din Syamsudin
Din Syamsudin /Pikiran Rakyat/

“Sayangnya terhadap pelakunya negara tidak selalu hadir, bahkan terkesan tidak adil. Ada yang mencurigai dengan patut menduga bahwa tuduhan radikal terhadap kalangan Islam itu merupakan bagian dari sebuah operasi yang menggunakan muzzling approach atau pendekatan membungkam lawan,” katanya.

”Tidak bisa dilepas dari asumsi ini bahwa tuduan radikal yang juga diarahkan kepada figur-figur kritis terhadap penyelenggaraan negara adalah bagian dari pada mekanisme pengamanan diri (self defence mechanism) kaum oligarkis baik politik maupun ekonomi agar tetap menguasai,” tambah Honorary President, World Conference on Religions for Peace (WCRP), berbasis di New York ini.

Baca Juga: Tolak Ormas Radikal, Forkopimda dan Masyarakat Landak Menyatakan Sikap Jaga Kedaulatan NKRI

Kaum oligarki ini, kata Din, mengendalikan dengan membiayai para buzzer yang bertugas melakukan character assasination terhadap figur-figur umat Islam.

“Mereka dinilai berani dan bebas bergerak karena mendapat pengamanan dari aparatur negara (buktinya mereka tidak pernah terjerat hukum padahal sudah diadukan).”

Bagaimana umat Islam menghadapi tuduhan itu? “Tenang saja. Biar mereka berulah. Lihatlah sambil tertawa. Tentu sambil meyakini dan berdoa wamakaru wamakarallah, wallahu khairul makirin (mereka merekayasa dan Allah merekayasa. Sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik perekayasa, red), ” kata anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor ini.

Ia berharap, mutlak semua elemen umat Islam bersatu dengan menghilangkan egoisme kelompok, sambil menahan diri dan tidak terjebak ke dalam hasutan atau provokasi untuk terlibat dalam tindak kekerasan.

Baca Juga: Cegah Paham Radikal, PLN Gandeng BNPT

Din menilai, sesungguhnya kelompok-kelompok penuduh itu sebenarnya tidak mengamalkan Pancasila, maka umat Islam justeru perlu tampil mengawal Pancasila dan UUD 1945 yang telah disepakati oleh para pendiri Negara.

Din menilai tuduhan radikal terhadap umat Islam bersifat kontra produktif dan akan menjadi bumerang bagi pelakunya. Jika tuduhan demikian tidak segera dihentikan maka terdapat dua kemungkinan.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: hidayatullah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah