Ini Profil Pangeran Antasari, Sultan Banjar yang Gigih Berjuang Melawan Belanda

- 10 November 2021, 14:06 WIB
Pangeran Antasari
Pangeran Antasari /Dokumen Antara/

Pasukan Belanda yang ditopang oleh bala bantuan dari Batavia dan persenjataan modern, akhirnya berhasil mendesak terus pasukan Pangeran Antasari. Dan akhirnya Pangeran Antasari memindahkan pusat benteng pertahanannya di Muara Teweh.

Berkali-kali Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk menyerah, namun dia tetap pada pendiriannya.

Baca Juga: Polisi Libatkan Tim Ahli untuk Investigasi Kecelakaan Mobil yang Tewaskan Vanessa Angel dan Bibi

Bahkan, dalam peperangan, Belanda pernah menawarkan hadiah kepada siapa pun yang mampu menangkap dan membunuh Pangeran Antasari dengan imbalan 10.000 gulden. Namun sampai perang selesai, tidak seorangpun mau menerima tawaran ini. 

Setelah berjuang di tengah-tengah rakyat, Pangeran Antasari kemudian wafat di tengah-tengah pasukannya tanpa pernah menyerah dan tertangkap, apalagi tertipu oleh bujuk rayu Belanda pada tanggal 11 Oktober 1862 di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang pada usia lebih kurang 53 tahun.

Menjelang wafatnya, Pangeran Antasari menderita penyakit paru-paru dan cacar setelah terjadinya pertempuran di bawah kaki Bukit Bagantung, Tundakan.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah