Beruang Beku Purba Masih Utuh Berusia 3.500 Tahun Ditemukan di Siberia, Peneliti : Penemuan Ini Unik

7 Maret 2023, 15:46 WIB
Ilustrasi beruang purba beku berusia 3.500 tahun yang ditemukan di Siberia /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Saat permafrost di Pulau Bolshoy Lyakhovsky di Siberia timur mencair, seorang peternak menemukan mumi beruang coklat yang berusia lebih dari 3.500 tahun lalu.

Dalam upaya memajukan penelitian terhadap hewan yang telah punah, para peneliti kini bersiap untuk melakukan otopsi pada mumi beruang tersebut.

Beruang betina yang ditemukan oleh penggembala rusa pada tahun 2020 silam ini menonjol keluar dari permafrost. Mumi ini pun diberi nama beruang coklat Etherican karena ditemukan tepat di sebelah timur Sungai Bolshoy Etherican.

Baca Juga: Lubang Hitam Paling Dekat dengan Bumi Ditemukan, Berukuran 10 Kali Lebih Besar dari Matahari

“Penemuan ini benar-benar unik, bangkai lengkap beruang coklat purba,” kata Maxim Cheprasov, kepala laboratorium di Laboratorium Museum Lazarev Mammoth di Universitas Federal Timur Laut di Yakutsk, Siberia timur.

Suhu ekstrem membantu melestarikan jaringan lunak beruang serta sisa-sisa makanan terakhirnya. Beruang itu tingginya 1,55 meter (5,09 kaki) dan beratnya hampir 78 kilogram.

Para ilmuwan di Siberia dapat memeriksa otak beruang dan organ dalam serta melakukan berbagai studi seluler, mikrobiologi, virologi, dan genetik setelah berhasil memotong kulit beruang yang tebal.

“Untuk pertama kalinya, bangkai dengan jaringan lunak jatuh ke tangan para ilmuwan, memberi kami kesempatan untuk mempelajari organ dalam dan memeriksa otak,” kata Cheprasov.

Baca Juga: Model Kosmik Baru ungkap Apa yang Ada dalam Lubang Hitam Bertabrakan

“Analisis genetik menunjukkan bahwa DNA mitokondria beruang tidak berbeda dengan beruang modern dari timur laut Rusia, Yakutia dan Chukotka,” kata Cheprasov.

Dia mengatakan beruang itu mungkin berusia dua hingga tiga tahun ketika mati karena cedera pada tulang belakangnya.

Namun, tidak diketahui bagaimana beruang itu sampai ke pulau yang kini terpisah dari daratan oleh selat sepanjang 50 kilometer itu. Beruang mungkin telah melintasi es, berenang, atau pulau itu mungkin masih menjadi bagian dari daratan pada masa lampau.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Arkeonews

Tags

Terkini

Terpopuler