Menurut Harits, kalau memang wanita itu adalah Teroris, itu bisa jadi dia adalah istri atau anak dari suami yang Teroris juga, dan bisa juga dia janda yang karena suaminya mati ketika melakukan aksi teror.
"Selama ini perempuan selalu ditempatkan di posisi spoting dan lebih suka terlibat dalam aksi teror," ungkap Harits.
Harits juga mengatakan bahwa polisi harus secepatnya mengkonfirmasi bagaimana bisa wanita tersebut masuk dan lolos dari gerbang penjagaan.
Baca Juga: Baku Tembak di Mabes Polri, Wanita Terduga Teroris Tewas Ditembak Polisi
"Polisi perlu mengkonfirmasi bagaimana perempuan itu masuk dari penjagaan padahal itu jalur utama Kapolri," kata Harits.
Lagi-lagi, Harits sangat menyayangkan tindakan Polisi yang langsung menembak mati wanita terduga Teroris tersebut.
"Kita sayangkan sekali dia meninggal, seharusnya dia dilumpuhkan dan kita ungkap dia ini siapa dan siapa dibaliknya," tutup Harits Abu Ulya yang juga Direktur Komunitas Analis Islam Ideologis.***