Kisah Hidup Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara

20 Januari 2024, 18:37 WIB
Biografi Ki Hajar Dewantara, pahlawan pendidikan Indonesia /@bimbel_adzkia/TikTok

WARTA PONTIANAK – Ki Hajar Dewantara, adalah seorang tokoh pendidikan nasional Indonesia.

Ia lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Ia berasal dari keluarga bangsawan Jawa.

Ki Hajar Dewantara sejak kecil sudah menunjukkan minatnya terhadap pendidikan. Ia menempuh pendidikan dasar di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar untuk orang Eropa.

Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya ke STOVIA, sekolah dokter bumiputera. Namun, ia tidak dapat menyelesaikan pendidikannya di STOVIA karena sakit.

Pada tahun 1908, Ki Hajar Dewantara bergabung dengan Boedi Oetomo, salah satu organisasi pergerakan nasional Indonesia.

Ia aktif menulis di berbagai media massa, termasuk harian "Sediotomo" dan majalah "De Express". Melalui tulisan-tulisannya, Ki Hajar Dewantara mengkritik kebijakan pemerintahan kolonial Belanda yang diskriminatif terhadap rakyat Indonesia.

Pada tahun 1913, Ki Hajar Dewantara menulis sebuah artikel berjudul "Als Ik een Nederlander Was" (Seandainya Aku Orang Belanda).

Artikel ini sangat keras mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Akibatnya, Ki Hajar Dewantara ditangkap dan diasingkan ke Belanda.

Selama pengasingannya di Belanda, Ki Hajar Dewantara aktif menulis dan berorganisasi. Ia juga belajar tentang pendidikan, terutama pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia.

Baca Juga: Pentingnya Membangun Kesadaran Pendidikan Kesehatan di Kalbar

Pada tahun 1919, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia. Ia kemudian mendirikan Perguruan Tamansiswa pada tanggal 3 Juli 1922. Perguruan Tamansiswa merupakan sekolah nasional pertama di Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.

Ki Hajar Dewantara memiliki gagasan pendidikan yang sangat cemerlang. Ia percaya bahwa pendidikan harus mampu membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan.

Ia juga percaya bahwa pendidikan harus mampu mengembangkan kepribadian dan potensi anak didik.

Ki Hajar Dewantara juga dikenal sebagai seorang tokoh yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia ikut serta dalam berbagai organisasi pergerakan nasional, termasuk Sarekat Islam dan Partai Nasional Indonesia.

Baca Juga: KPU Singkawang Berikan Pendidikan Politik dan Sosialisasi Pemilu Bagi Warga Binaan Lapas

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ki Hajar Dewantara turut serta dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ia kemudian diangkat sebagai Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pertama.

Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta. Ia dimakamkan di Taman Wijaya Brata, Yogyakarta.

Ki Hajar Dewantara telah memberikan banyak kontribusi bagi bangsa Indonesia. Ia dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Jasa-jasanya dalam memajukan pendidikan di Indonesia akan selalu dikenang. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon

Tags

Terkini

Terpopuler