Prof Salim Said Meninggal Dunia, Insan Pers Berduka

19 Mei 2024, 22:30 WIB
Tokoh Pers Nasional Prof. Salim Said tutup usia /Tangkap layar Instagram.com/@localconnect

WARTA PONTIANAK – Prof. Dr. H. Salim Haji Said, M.A. adalah seorang tokoh pers, perfilman, dan cendekiawan Indonesia yang terkenal dengan kontribusinya yang luar biasa dalam berbagai bidang.

Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 10 November 1943, Salim Said mengabdikan hidupnya untuk memajukan budaya dan intelektualitas bangsa.

Prof. Dr. H. Salim Haji Said, M.A. meninggal dunia pada tanggal 18 Mei 2024 di usia 80 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia pers, perfilman, dan intelektualitas Indonesia

Berikut adalah biografi singkat Salim said yang telah dirangkum oleh Warta Pontianak :

Pendidikan:

Akademi Teater Nasional Indonesia (1964-1965)

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1963-1968, tidak selesai)

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (lulus 1977)

Baca Juga: Biografi Stephen Hawking, Sang Legenda Fisika Teoretis

M.A. dari Ohio University (1980)

Ph.D. dari Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat (1985)

Karier:

Dosen di Sekolah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia

Anggota Dewan Film Nasional

Anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ)

Duta Besar RI untuk Republik Ceko (2006-2010)

Kolumnis dan penulis di berbagai media massa

Baca Juga: Pierre Agostini: Fisikawan yang Menerangi Dinamika Elektron

Pendiri dan Pembina Yayasan Cipta Budaya

Pengurus Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN)

Kiprah dan Pencapaian:

Pers: Salim Said dikenal sebagai jurnalis senior dan kritikus film yang ternama. Ia aktif menulis di berbagai media massa, seperti Tempo, Kompas, dan Harian Umum Suara Merdeka.

Tulisannya yang tajam dan kritis terhadap isu-isu sosial dan politik telah menjadikannya sebagai salah satu suara terdepan dalam dunia pers Indonesia.

Perfilman: Salim Said memiliki passion besar terhadap dunia perfilman. Ia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan perfilman, baik sebagai sutradara, produser, maupun penulis skenario.

Baca Juga: Mengenal Benjamin Franklin, Polymath Amerika Serikat yang Multitalenta

Ia juga dikenal sebagai pengamat dan kritikus film yang vokal dalam menyuarakan pendapatnya tentang kemajuan dan kemunduran perfilman Indonesia.

Cendekiawan: Salim Said adalah seorang cendekiawan yang produktif. Ia telah menulis banyak buku dan artikel tentang berbagai topik, seperti politik, budaya, dan sejarah. Pemikirannya yang kritis dan mendalam telah menjadikannya sebagai salah satu pemikir terkemuka di Indonesia. 

Penghargaan dan Pengakuan:

Penghargaan Piala Citra: Salim Said pernah menerima penghargaan Piala Citra untuk kategori Skenario Terbaik pada tahun 1980 atas filmnya "Perempuan-Perempuan Perawan".

Penghargaan Khatulistiwa Literary Award: Ia juga pernah menerima penghargaan Khatulistiwa Literary Award untuk kategori Non-Fiksi pada tahun 2003 atas bukunya "Mencari Jejak Orang-Orang Terdahulu di Nusantara".

Baca Juga: August Spies, Pahlawan Buruh yang Dihukum Mati

Penghargaan Anugerah Adinegoro: Pada tahun 2014, Salim Said dianugerahi Penghargaan Adinegoro atas dedikasinya dalam dunia jurnalisme dan kritik film.

Salim Said adalah sosok multitalenta yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam berbagai bidang. Dedikasi dan pemikirannya yang kritis telah menjadikannya sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia.

Kehidupannya patut menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan memajukan bangsa.

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon

Tags

Terkini

Terpopuler