Baca Juga: Pentingnya Membangun Kesadaran Pendidikan Kesehatan di Kalbar
Pada tahun 1919, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia. Ia kemudian mendirikan Perguruan Tamansiswa pada tanggal 3 Juli 1922. Perguruan Tamansiswa merupakan sekolah nasional pertama di Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
Ki Hajar Dewantara memiliki gagasan pendidikan yang sangat cemerlang. Ia percaya bahwa pendidikan harus mampu membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan.
Ia juga percaya bahwa pendidikan harus mampu mengembangkan kepribadian dan potensi anak didik.
Ki Hajar Dewantara juga dikenal sebagai seorang tokoh yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia ikut serta dalam berbagai organisasi pergerakan nasional, termasuk Sarekat Islam dan Partai Nasional Indonesia.
Baca Juga: KPU Singkawang Berikan Pendidikan Politik dan Sosialisasi Pemilu Bagi Warga Binaan Lapas
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ki Hajar Dewantara turut serta dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ia kemudian diangkat sebagai Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pertama.
Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta. Ia dimakamkan di Taman Wijaya Brata, Yogyakarta.
Ki Hajar Dewantara telah memberikan banyak kontribusi bagi bangsa Indonesia. Ia dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Jasa-jasanya dalam memajukan pendidikan di Indonesia akan selalu dikenang. ***