Realisasi Penyaluran Kredit Diproyeksikan BNI Tumbuh 6 Persen

- 4 Februari 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi: Subsidi bunga KUR diperpanjang hingga 2021, berikut syarat pengajuan KUR BNI
Ilustrasi: Subsidi bunga KUR diperpanjang hingga 2021, berikut syarat pengajuan KUR BNI /Pixabay/Gerd Altmann

WARTA PONTIANAK – Kondisi pelaku usaha mulai membaik lewat realisasi penyaluran kredit yang diproyeksikan akan tumbuh kisaran 6 persen plus minus satu persen pada 2021. Setidaknya inilah yang diproyeksikan BNI.

“Dengan menjaga kualitas kredit menjadi prioritas utama BNI tahun ini,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi XI DPR RI secara virtual di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021, dilansir dari Antara.

Menurut Royke, bank BUMN ini akan melakukan strategi mendorong kinerja 2021 di antaranya meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko dengan melakukan transformasi end to end proses bisnis, peningkatan SDM perkreditan dan optimalisasi remedial recover.

Baca Juga: Selain BRI, Banpres UMKM Rp2,4 Juta Bisa Cair di BNI Khusus Nasabah PNM Mekaar, Cek Caranya di Sini

Kemudian, meningkatkan kemampuan digital dalam memenuhi kebutuhan nasabah, meningkatkan ekspansi bisnis berkelanjutan dan menggenjot dana murah atau CASA melalui peningkatan transaksi.

Selain itu, optimalisasi jaringan dan bisnis internasional dengan memperkuat kerja sama kemitraan, mengoptimalkan perusahaan anak dan meningkatkan kapasitas SDM dalam mendukung bisnis bank.

Selama 2020, bank pelat merah ini menyalurkan kredit sebesar Rp586,2 triliun atau naik 5,3 persen dibandingkan 2019 mencapai Rp556,7 triliun.

Baca Juga: Banpres UMKM Rp2,4 Juta Banyak Cair di Bank BNI Nasabah PNM Mekaar, Begini Cara Mengetahuinya

Penyaluran kredit itu sebagian besar diserap sektor korporasi, bisnis kecil dan kredit berbasis rekening gaji atau payroll dari segmen bisnis konsumer yang memiliki risiko rendah.

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) di bank BUMN ini pada 2021 diproyeksikan tumbuh 7,9 persen karena likuiditas diperkirakan masih akan melimpah pada tahun ini dengan kisaran kredit bermasalah (NPL) diproyeksikan membaik mencapai 3,7 persen.

Pada 2020, BNI mengumpulkan DPK sebesar Rp679,5 triliun atau tumbuh 10,6 persen.

“Pertumbuhan DPK dan kredit akan menyebabkan LDR (loan to deposit ratio) naik 90,9 persen. Hal itu menandakan fungsi intermediasi BNI makin optimal 2021,” ucapnya.

Baca Juga: BNI Berhasil Raih Pengembang API Portal Terbaik di Ajang DevPortal Awards 2020

Ia optimistis bergulirnya vaksinasi dan omnibus law UU Cipta Kerja akan memberikan optimisme pelaku bisnis sehingga pertumbuhan ekonomi 2021 akan membaik kisaran 4-5 persen.

Hanya saja, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi tahun ini masih bergantung perkembangan COVID-19 dan proses vaksinasi berjalan sesuai rencana dan penularan bisa ditekan.

“Salah satu faktor lain yang bisa menjadi modal pemulihan ekonomi 2021 adalah stabilitas perbankan. Kami memberikan apresiasi kepada regulator atas stabilitas sistem perbankan Indonesia di tengah pandemi COVID-19,” katanya.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x