Network
WARTA PONTIANAK - Apakah Anda sering terbangun di tengah malam untuk buang air kecil?
Apakah hal tersebut terjadi dua kali atau lebih dalam semalam?
Anda mesti waspada. Karena hal tersebut merupakan gejala nokturia atau berkemih berlebihan pada malam hari.
Ketua Indonesian Society of Female and Functional Urology (INASFFU), Harrina Erlianti Rahardjo menjelaskan Nokturia didefinisikan sebagai berapa kali seseorang pipis dalam periode tidur utamanya.
Baca Juga: Bahaya Tidur dengan Rambut Basah, Jika Terlanjur! Lakukan Cara Ini
"Nokturia adalah saat sudah terbangun pertama kali untuk berkemih (harus) diikuti keinginan untuk tidur," kata Harrina.
Akan tetapi ketika seseorang sudah ke kamar mandi untuk buang air kecil namun tidak disertai keinginan untuk tidur kembali maka hal tidak termasuk nokturia.
Harrina yang juga staf medis di Departemen Urologi FKUI-RSCM tersebut menyebut ada beberapa penyebab nokturia mulai dari gaya hidup seperti kebiasaan minum pada malam hari termasuk faktor kondisi medis seseorang.
Baca Juga: Waspada! Jangan Berlebih Konsumsi Wortel, Ini Lima Efek Sampingnya yang Wajib Diketahui
Ia menyebut kondisi medis tersebut diantaranya tumor prostat, prolaps kandung kemih, gagal jantung atau hati, infeksi ginjal dan diabetes. Wanita hamil juga bisa mengalaminya.
Khusus untuk asupan minum, Harrina menyarankan Anda minum pada pagi dan siang hari ketimbang malam hari terutama kafein menjelang tidur 2 hingga 4 jam sebelum tidur demi mencegah Anda buang air kecil di malam hari.
Baca Juga: Penting bagi Ibu Rumah Tangga, Ini Tips agar Bisa Hemat Uang saat Belanja
Sementara itu staf medis divisi metabolik endokrin dan diabetes di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dyah Purnamasari, mengatakan hormon antidiuretik yang memungkinkan tubuh menahan cairan menurun pada malam hari sehingga jika Anda minum banyak pada malam hari maka akan menyebabkan lebih sering berkemih.
"Hormon antidiuretik kadarnya di malam hari lebih sedikit, makanya kenapa kalau kita minumnya di malam hari tetap banyak secara fisiologis akan lebih mudah dan lebih banyak berkemih dibandingkan pagi dan siang hari karena hormon antidiuretik di malam hari kita jumlahnya menurun," kata Dyah.***
