WARTA PONTIANAK – Batu giok telah memikat manusia selama berabad-abad, dengan jejak sejarahnya yang terbentang lebih dari 7.000 tahun.
Di Tiongkok, giok dihormati sebagai "batu kekaisaran" dan melambangkan kebajikan dan kesucian. Para kaisar Tiongkok mengenakan giok sebagai tanda kekuasaan dan kebijaksanaan, dan batu ini sering digunakan dalam ritual keagamaan dan upacara penting.
Di budaya Maya dan Aztec, giok juga dihargai tinggi dan dikaitkan dengan kekuatan spiritual dan dewa-dewi.
Keberagaman Jenis dan Warna:
Kesan pertama yang terlintas saat menyebut batu giok mungkin adalah warna hijaunya yang khas. Namun, giok tidak hanya hadir dalam satu warna.
Giok jadeite, jenis yang paling umum, menawarkan spektrum warna hijau yang luas, dari hijau zamrud yang kaya hingga hijau mint yang lembut.
Giok nephrite, di sisi lain, lebih sering ditemukan dalam warna putih, krem, hijau, dan abu-abu. Batu giok lavender yang langka dan indah, dengan semburat ungu yang halus, juga semakin populer di kalangan pecinta batu mulia.
Karakteristik Fisik yang Unik:
Giok bukan hanya indah, tetapi juga tangguh. Batu ini memiliki tingkat kekerasan 6,5-7 pada skala Mohs, membuatnya tahan lama dan tahan terhadap goresan. Giok juga memiliki kilau yang halus dan berminyak, memberikannya sentuhan yang halus dan elegan.