Jumlah Warga AS Tewas dalam Perang Israel dan Hamas Meningkat Jadi 22 Orang, Ini Kata Joe Biden

12 Oktober 2023, 09:30 WIB
Seorang pria berlari saat api membakar kendaraan di sekitarnya setelah roket diluncurkan dari Jalur Gaza, di Ashkelon, Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. /Reuters/Amir Cohen

WARTA PONTIANAK - Jumlah warga AS yang dipastikan tewas dalam perang Israel dan Hamas telah meningkat menjadi sedikitnya 22 orang dan sedikitnya 17 orang masih belum ditemukan, kata Departemen Luar Negeri AS pada Rabu 11 Oktober 2023 waktu setempat. Jumlah tersebut meningkat dari 14 kematian pada hari sebelumnya.

Warga negara AS termasuk di antara sekitar 150 sandera yang ditangkap oleh militan Hamas selama serangan mengejutkan mereka di Israel pada akhir pekan.

Baca Juga: Rekening Kripto yang Digunakan untuk Menyumbang Dana ke Hamas Dibekukan Israel

Presiden Joe Biden mengkonfirmasi pada hari Selasa 10 Oktober 2023 waktu setempat. Perang tersebut telah merenggut sedikitnya 2.200 nyawa di kedua belah pihak.

Serangan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang peran Iran , sponsor utama Hamas, dan apakah Iran terlibat langsung dalam operasi tersebut. Namun, AS telah mengumpulkan informasi yang menunjukkan bahwa para pejabat senior pemerintah Iran terkejut dengan serangan multi cabang tersebut, menurut seorang pejabat AS yang tidak berwenang untuk membahas masalah ini secara terbuka dan berbicara tanpa mau disebutkan namanya. 

Informasi intelijen tersebut telah memberi tahu para pejabat Gedung Putih secara terbuka bahwa mereka belum melihat bukti keterlibatan langsung Iran dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan Hamas.

Baca Juga: Sebanyak 8 Jurnalis Tewas dan 2 Hilang dalam Serangan Mematikan Israel di Jalur Gaza

Joe Biden, yang akan bertemu dengan para pemimpin Yahudi, berusaha menghubungkan serangan Hamas secara langsung dengan antisemitisme dan kekerasan yang dialami oleh orang-orang Yahudi di seluruh dunia selama beberapa dekade.

“Serangan ini telah memunculkan kenangan dan luka menyakitkan yang ditinggalkan oleh antisemitisme dan genosida selama satu milenium terhadap orang-orang Yahudi,” kata Biden kepada wartawan. Dia menambahkan, “Kita harus jelas: Tidak ada pembenaran untuk terorisme, tidak ada alasan dan jenis terorisme yang ditunjukkan di sini sudah melampaui batas, melampaui batas.”

Biden mengatakan dia dan Wakil Presiden Kamala Harris berbicara melalui telepon pada hari Rabu 11 Oktober 2023 waktu setempat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Setidaknya itu merupakan panggilan telepon keempat antara Biden dan Netanyahu sejak serangan hari Sabtu lalu.

“Amerika Serikat mendukung Israel dan kami akan terus berupaya mewujudkan hal ini,” kata Biden.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler