Usai Pecahkan Rekor Jadi Penerjun Payung Tertua di Dunia, Nenek Berusia 104 Tahun Meninggal Dunia

- 11 Oktober 2023, 19:08 WIB
Ilustrasi terjun payung menggunakan parasut
Ilustrasi terjun payung menggunakan parasut /Bayu/Pexels/Erik Scheel

WARTA PONTIANAK - Dorothy Hoffner, seorang  nenek berusia 104 tahun di Chicago yang baru-baru ini melakukan terjun payung dan mendapatkan sertifikasi Guinness World Records sebagai orang tertua yang pernah melompat dari pesawat telah meninggal.

Teman dekat Hoffner, Joe Conant mengatakan, dia ditemukan tewas Senin 9 Oktober 2023 pagi waktu setempat oleh staf di komunitas senior Brookdale Lake View.

Conant mengatakan, Hoffner rupanya meninggal dalam tidurnya pada Minggu 8 Oktober 2023 malam waktu setempat.

Baca Juga: Penelitian Beberkan Paus dan Lumba-lumba di Perairan Amerika Kehilangan Habitatnya akibat Perubahan Iklim

Conant, seorang perawat mengatakan, dia bertemu Hoffner yang dia panggil Nenek atas permintaannya beberapa tahun yang lalu, ketika dia bekerja sebagai pengasuh untuk penghuni lain di pusat kehidupan lansia. Dia mengatakan, dia memiliki energi yang luar biasa dan tetap tajam secara mental.

“Dia tidak kenal lelah. Dia terus berjalan,” katanya, Selasa 10 Oktober 2023 waktu setempat.
 
“Dia bukanlah seseorang yang akan tidur siang di sore hari, atau tidak muncul untuk acara apa pun, makan malam, atau apa pun. Dia selalu ada, hadir sepenuhnya. Dia terus berjalan, selalu.”

Pada 1 Oktober, Hoffner melakukan terjun payung tandem yang bisa membuatnya masuk dalam buku rekor sebagai penerjun payung tertua di dunia. Dia melompat keluar dari pesawat dari ketinggian 13.500 kaki di Skydive Chicago di Ottawa, Illinois 85 mil atau 140 Kilometer barat daya Chicago.

Baca Juga: Kutuk Kekerasan Warga Israel dan Palestina, Rusia Tuding AS Ambil Pendekatan Destruktif dalam Konflik

“Usia hanyalah angka,” kata Hoffner kepada penonton yang bersorak beberapa saat setelah mendarat. Ini bukan pertama kalinya dia melompat dari pesawat itu terjadi ketika dia berusia 100 tahun.

Conant mengatakan dia sedang mengerjakan dokumen untuk memastikan bahwa Guinness World Records mensertifikasi Hoffner secara anumerta sebagai skydiver tertua di dunia, tapi dia memperkirakan hal itu akan memakan waktu. Rekor saat ini dibuat pada Mei 2022 oleh Linnéa Ingegärd Larsson dari Swedia yang berusia 103 tahun.

Conant mengatakan Hoffner tidak terjun payung untuk memecahkan rekor. Dia mengatakan dia sangat menikmati lompatan pertamanya sehingga dia ingin melakukannya lagi.

“Dia tidak berniat memecahkan rekor. Dan dia tidak tertarik pada publisitas atau apa pun. Dia tidak melakukannya karena alasan lain selain ingin terjun payung,” katanya.

Baca Juga: Vladimir Putin : Meningkatnya Konflik Palestina dan Israel Buktikan AS Gagal di Timur Tengah

Skydive Chicago dan Asosiasi Parasut Amerika Serikat merayakan Hoffner dalam pernyataan bersama pada hari Selasa.

“Kami sangat sedih atas meninggalnya Dorothy dan merasa terhormat telah menjadi bagian dalam mewujudkan rekor terjun payung dunianya menjadi kenyataan.

“Terjun payung adalah aktivitas yang banyak dari kita masukkan ke dalam daftar keinginan kita. Namun Dorothy mengingatkan kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk merasakan sensasi seumur hidup. Kami selamanya bersyukur bahwa terjun payung adalah bagian dari kehidupannya yang menyenangkan dan menyenangkan,” kata mereka.

Baca Juga: Tiga Militan Hizbullah Dibunuh Israel di Lebanon, Konflik Berpotensi Meluas

Conant mengatakan Hoffner bekerja selama lebih dari empat dekade sebagai operator telepon di Illinois Bell, yang kemudian menjadi AT&T, dan pensiun 43 tahun lalu. Penduduk Chicago seumur hidup ini tidak pernah menikah, dan Conant mengatakan dia tidak memiliki anggota keluarga dekat.

Upacara peringatan untuk Hoffner akan diadakan pada awal November.

“Dia adalah teman baik yang menjadi inspirasi,” kata Conant.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x