Terbesar Dalam Sejarah, Polisi Ekuador Temukan 22 Ton Kokain di Peternakan Babi

27 Januari 2024, 16:15 WIB
Ilustrasi kokain /Pexels/

WARTA PONTIANAK - Aparat keamanan Ekuador menemukan kokain 22 ton kokain yang disembunyikan di sebuah peternakan babi.

Kokain itu disembunyikan dalam 733 karung goni di sebuah peternakan babi di Estero Lagarto, di provinsi pesisir Los Rios, sekitar 155 kilometer jauhnya dari ibu kota Quito.

Baca Juga: Bawa Kokain Seberat Satu Setengah Ton, Pilot Jet Pribadi Kabur Usai Mendarat di Meksiko

Setiap kemasan kokain berbentuk kotak seperti batubata diberi label nama maskapai penerbangan dan tujuannya seperti Iberia, KLM, Qatar, AB, JET2.

“Ada enam logo berbeda yang menunjukkan secara jelas ke mana tujuan pengirimannya,” kata César Zapata, seorang perwira tinggi kepolisian berpangkat commander.

Angkatan Bersenjata Ekuaduor mulai melakukan operasi pencarian pada Minggu 21 Januari 2024 sampai petang. Sekitar 150 personel dikerahkan dalam operasi itu.

Belasan prajurit menemukan lokasi di mana hampir 10 ton kokain dikubur. Mereka menggali sedalam empat meter selama beberapa jam dan menemukan tumpukan barang haram itu, yang bernilai $1 miliar di pasar internasional.

Pencarian yang dilakukan oleh tentara membawa mereka ke saluran pembuangan limbah, yang menuju ke labirin bawah tanah, di mana ditemukan kokain lain dengan berat 12 ton.

Menurut pihak berwenang, keberhasilan operasi itu merupakan buah dari investigasi selama enam bulan, melalui observasi dan pengintaian oleh unit intelijen militer. Namun, pihak berwenang masih belum dapat memastikan siapa pemilik barang haram itu.

“Kami masih berupaya menemukan siapa pemiliknya,” kata Zapata, yang menjelaskan bahwa narkoba itu akan diangkut dengan perahu ke kapal kargo di pelabuhan yang kemudian akan membawanya ke Amerika Serikat, Amerika Tengah, Eropa dan Asia.

Baca Juga: Kayong Utara Jadi Daerah Transit Peredaran Narkoba, Begini Penjelasan Waka Polres

Selain untuk menimbun dan menyembunyikan narkoba, peternakan babi itu juga menjadi tempat untuk menyembunyikan senjata api. Para prajurit juga menemukan 12 senapan dan lebih dari 5.000 amunisi di sana.

Tentara menyebutnya tempat itu sebagai gudang persembunyian dengan fasad peternakan babi.

Estero Lagarto merupakan daerah pedesaan yang terpencil dan tersembunyi di antara pegunungan dan lahan pertanian ekstensif, yang hanya dapat diakses lewat jalan tanah tanpa aspal.

Hanya satu orang menjaga peternakan itu dan dia ditangkap saat operasi berlangsung.

Pihak keamanan meminta aparat kehakiman bertindak cepat untuk memusnahkan 22 ton kokain itu, yang membutuhkan truk militer untuk memindahkannya.

Temuan itu menguatkan kecurigaan pihak militer, yang meyakini bahwa Ekuador bukan sekedar sebagai negara transit penyelundupan narkoba tetapi juga tempat laboratorium-laboratorium pembuatan narkoba berada.

Ekuador adalah negara yang berhasil menemukan dan menyita narkoba terbanyak ketiga di dunia, menurut laporan terbaru United Nations Office on Drugs and Crime.

Kurun tiga tahun terakhir, sekitar 550 ton narkoba disita di negara itu.

Penyelundupan dan perdagangan narkoba internasional merupakan salah satu penyebab maraknya perang antargeng di Ekuador.

Di pekan pertama 2024, sebanyak 27 kematian akibat bentrokan antar geng narkoba tercatat setiap harinya.

Baca Juga: Tak Terbukti Pakai Narkoba, Polisi Bebaskan Pedangdut Saipul Jamil

Menurut pihak kepolisian, angka itu berkurang menjadi 10 setelah Presiden Daniel Noboa menyatakan Ekuador dalam status “konflik bersenjata internal” pada 9 Januari guna meredam bentrokan antargeng yang meresahkan masyarakat.*

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler