Terima Suap, Mantan Bos Sepakbola China Dibui Seumur Hidup

27 Maret 2024, 15:41 WIB
Ilustrasi bendera China /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Pengadilan China menjatuhi hukuman penjara seumur hidup terhadap bekas presiden Asosiasi Sepakbola China (CFA) Chen Xuyuan karena terbukti menerima suap.

Kebijakan anti-korupsi Presiden Xi Jinping di lingkungan sepakbola telah menjerat puluhan pelatih dan pemain sebagai tersangka.

Baca Juga: Imigrasi Tangkap WNA asal China Yang Buron 10 Tahun

Persidangan yang digelar di Pengadilan Rakyat Huangshi di bagian tengah China mengungkap aktivitas ilegal Chen dari 2010 sampai 2023, termasuk ketika dia menjabat presiden dan chairman Shanghai International Port Group.

Jaksa penuntut mengatakan Chen menerima uang dan barang berharga sebagai imbalan membantu mendapatkan kontrak proyek dan mengatur pertandingan.

Perbuatannya itu telah merusak dunia persepakbolaan China, lapor kantor berita Xinhua.

Tiga ofisial senior sepakbola China lain juga hari Selasa juga dijatuhi hukuman antara 8 dan 14 tahun karena korupsi.

Awal tahun ini, seorang bekas pemain tengah Everton dan bekas kepala pelatih tim nasional putra China, Li Tie, mengaku mengatur skor pertandingan dan menawarkan suap kepada sejumlah orang, termasuk Chen, supaya mendapatkan pekerjaan sebagai pelatih papan atas China.

Kementerian Luar Negeri China juga mengkonfirmasi bahwa pesepakbola Korea Selatan Son Jun-ho, yang bermain untuk Shandong Taishan, ditahan di kantor kepolisian berkaitan dengan kasus suap. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pekan ini mengatakan bahwa Son sudah dikeluarkan dari tahanan.

Presiden Xi pernah mengungkapkan ambisinya untuk menjadikan China sebagai sebuah negeri sepakbola besar. Pada 2011 dia menyatakan tiga keinginannya untuk sepakbola China, yaitu lolos kualifikasi Piala Dunia lagi, menjadi tuan rumah Piala Dunia dan memenangkan trofinya.

Kurun dekade terakhir, klub-klub Liga Super China mengeluarkan banyak dana untuk menyewa sejumlah pemain internasional termasuk pemain tengah Brazil Oscar, bekas pemain depan Argentina Carlos Tevez serta pesepakbola asal Belgia Axel Witsel.

Baca Juga: Saingi China, Uni Eropa Dirikan Pabrik Raksasa Mobil Listrik

Akan tetapi langkah itu justru menyebabkan klub-klub China terlilit utang menggunung, sehingga CFA mengumumkan pembatasan gaji pada 2020.*

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler