Manajer dari pemakaman Sepelios Pinier di Buenos Aires, Diego Picon, mengklaim bahwa ketiga orang itu adalah karyawan outsourcing dan mengambil gambar sebelum jenazah Maradona diangkut ke istana kepresidenan Argentina Casa Rosada.
Pengacara Maradona, Matias Morla, secara langsung mengidentifikasi Molina di akun Twitternya dan mengatakan untuk mengambil tindakan hukum atas perbuatan mereka yang tidak terhormat.
“Untuk melindungi ingatan teman saya, saya tidak akan beristirahat sampai dia membayar kekejaman seperti itu," tulis Morla.
Baca Juga: Presiden Fernandez Bangga, Maradona Bawa Argentina ke Puncak Tertinggi Sepakbola Dunia
Ribuan penggemar emosional berbaris di Buenos Aires untuk melihat peti mati pada hari Kamis, 26 November 2020 sementara polisi terpaksa turun tangan saat kondisi sudah mukai tidak kondusif.
Laporan di Argentina juga mengklaim bahwa polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk mengendalikan kerumunan orang.***