Network
WARTA PONTIANAK - Pemerintah melalui KBRI di Abu Dhabi mendorong pengiriman lebih banyak tenaga perawat Indonesia ke Uni Emirat Arab (UAE), yang merupakan salah satu peluang kerja sama potensial antara kedua negara di bidang ketenagakerjaan.
Dilansir dari Antara, Rabu 16 Desember 2020, KBRI Abu Dhabi selama ini tidak hanya mendorong dan memfasilitasi kerja sama bilateral Indonesia-UAE di bidang perdagangan dan ekonomi, melainkan juga bidang ketenagakerjaan.
KBRI Abu Dhabi bersama National Ambulance UAE, serta lembaga pemerintah dan swasta terkait di Indonesia berusaha memfasilitasi dan mendorong lebih banyak pengiriman tenaga perawat profesional ke Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Setelah Divaksin Covid-19 di UAE, Dubes Husin Mengaku Sehat
Sebagai bentuk konkret dari upaya tersebut, telah dilangsungkan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Binawan Inti Utama dan National Ambulance UAE di kantor pusat Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Jakarta pada Selasa 15 Desember 2020, yang masing-masing diwakili Presiden Direktur PT. Binawan Said Saleh Alwaini dan CEO National Ambulance Ahmed Saleh Mohamed Ahmed Alhajeri.
Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis dalam sambutannya antara lain menyampaikan selama ini permintaan perawat Indonesia ke UAE cukup tinggi, namun belum dapat dipenuhi oleh Indonesia karena beberapa alasan, salah satunya standar kompetensi dan kualifikasi perawat.
"Saat ini hanya terdapat total 65 orang perawat yang bekerja di UAE. Dengan adanya MoU kerja sama ini, saya menargetkan jumlah perawat Indonesia di UEA meningkat menjadi 1.000 orang dalam dua tahun mendatang," ujar Husin.
Baca Juga: Menlu Tegaskan Indonesia Tak Ada Niat Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel
Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Ramdhani menyampaikan bahwa penandatanganan MoU itu memiliki makna strategis dalam konteks penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia ke UAE, khususnya di sektor tenaga kerja perawat.
