Virus Nipah Ditularkan oleh Kelelawar dan Babi ke Manusia, Peneliti: Potensi Epidemi yang Serius

- 28 Januari 2021, 09:01 WIB
Virus Nipah Ditularkan oleh Kelelawar dan Babi ke Manusia Peneliti: Potensi Epidemi yang Serius
Virus Nipah Ditularkan oleh Kelelawar dan Babi ke Manusia Peneliti: Potensi Epidemi yang Serius /Tangkap layar/instagram/

WARTA PONTIANAK - Para ilmuwan yang bekerja tentang cara memerangi virus yang sangat menular dan mematikan yang disebut Nipah, yang ditularkan ke manusia dari kelelawar dan babi.

Penelitian skrining molekul tahap awal dapat mengarah pada pengembangan obat untuk menargetkan Nipah, yang telah menyebabkan beberapa wabah mematikan di Asia Selatan dan dipandang oleh beberapa ahli sebagai ancaman pandemi. Tidak ada pengobatan atau vaksin saat ini untuk melawan penyakit virus.

Baca Juga: Virus Nipah jadi Ancaman di Indonesia, Seperti Ini Gejalanya?

"Ini berpotensi bahaya kesehatan yang sangat serius, karena sejauh ini, setiap kali terjadi, tingkat kematiannya sangat tinggi," kata M.S. Madhusudhan, seorang profesor di Institut Penelitian dan Pendidikan Sains India yang ikut memimpin penelitian.

Dalam upaya untuk mengidentifikasi senyawa yang pada akhirnya dapat dikembangkan menjadi pengobatan, Madhusudhan dan rekannya menyaring molekul potensial terhadap berbagai strain virus Nipah dan menemukan sekitar 150 kemungkinan. Dari jumlah tersebut, Madhusudhan mengatakan dalam sebuah wawancara telepon, "Ada sekitar selusin di mana kami memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi" sebagai obat masa depan yang potensial.

“Pertanyaan yang sekarang perlu dijawab dengan segera adalah apakah salah satu molekul ini dapat memiliki efek penghambatan (pada kemampuan virus untuk menyebabkan infeksi),” katanya.

Baca Juga: Surveilans Virologi Mengantisipasi Strain Virus Baru

Virus nipah pertama kali ditemukan pada wabah di Malaysia dan Singapura pada 1998-1999. Sejak itu menyebar ribuan mil, mungkin dibawa oleh kelelawar, dan menyebabkan wabah di Bangladesh dan India yang menewaskan antara 72% dan 86% dari mereka yang terinfeksi.

Penyakit ini dibawa terutama oleh jenis kelelawar buah tertentu dan babi, tetapi juga dapat ditularkan langsung dari orang ke orang dan melalui makanan yang terkontaminasi.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x