Militer merebut kekuasaan setelah menahan Aung San Suu Kyi dan mencegah parlemen bersidang, mengatakan pemilihan pada November dinodai oleh penyimpangan pemungutan suara.
Hasil pemilu, di mana partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi menang telak, ditegaskan oleh komisi pemilu yang sejak itu digantikan oleh militer.
Pemerintah militer mengatakan akan mengadakan pemilihan baru dalam waktu satu tahun dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang, tetapi penentang kudeta skeptis terhadap janji tersebut.
Baca Juga: Massa Penentang Kudeta Militer Myanmar Tak Goyah Gelar Aksi Walau Dilarang
Kudeta tersebut merupakan kemunduran penting bagi transisi Myanmar menuju demokrasi setelah hampir 50 tahun pemerintahan militer. Aung San Suu Kyi berkuasa setelah NLD memenangkan pemilu 2015, tetapi para jenderal mempertahankan kekuasaan substansial di bawah konstitusi, yang diadopsi di bawah pemerintahan militer.***