2 Orang Peserta Aksi Protes Anti Kudeta di Myanmar Tewas Ditembak Polisi

- 21 Februari 2021, 09:58 WIB
Demonstran berbaris selama protes menentang kudeta militer, di dekat kuil di Bagan, Myanmar.*
Demonstran berbaris selama protes menentang kudeta militer, di dekat kuil di Bagan, Myanmar.* /Reuters

Korban tewas dikonfirmasi oleh petugas darurat lain di tempat kejadian, yang menolak disebutkan namanya karena takut akibatnya. "Seorang bocah di bawah 18 tahun ditembak di kepalanya," kata pekerja itu kepada kantor berita AFP.

Selain kematian, yang juga dilaporkan oleh media lokal, Ko Aung, pemimpin badan layanan darurat relawan Parahita Darhi, mengatakan kepada kantor berita Reuters, 20 orang terluka. Sedikitnya lima orang terluka oleh peluru karet dan harus dibawa dengan ambulans, menurut wartawan kantor berita Associated Press yang menyaksikan kekerasan tersebut.

"Mereka memukuli dan menembak suami saya dan lainnya," kata seorang penduduk kepada AFP sambil menangis. Dia berdiri di samping dan menonton protes tetapi tentara membawanya pergi.

Pada Sabtu malam, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa mengutuk kekerasan itu dan mengatakan blok itu akan "mengambil keputusan yang tepat".

“Saya mengutuk keras kekerasan militer terhadap pengunjuk rasa sipil yang damai. Saya mendesak militer dan semua pasukan keamanan di Myanmar untuk segera menghentikan kekerasan terhadap warga sipil, "Josep Borrell, perwakilan tinggi dan wakil presiden Uni Eropa, tweeted.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Akan Jatuhkan Sanksi Atas Kudeta Militer Myanmar

Dia mengatakan pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussel pada hari Senin

"akan membahas peristiwa terbaru di Myanmar untuk mengambil keputusan yang tepat," tegasnya.

Laporan-laporan mengatakan pertemuan yang akan datang itu diharapkan untuk memberikan sanksi kepada para perwira militer Myanmar. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, telah mengumumkan langkah-langkah tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan negaranya akan mempertimbangkan tindakan lebih lanjut terhadap mereka yang terlibat dalam kekerasan terhadap orang-orang yang memprotes kudeta Myanmar.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah