Blogger Ternama di China Ditangkap Karena Nistakan Tewasnya Tentara

- 2 Maret 2021, 22:44 WIB
Ilustrasi tentara China./Siap Hadapi Perang Besar Lawan Taiwan, Pemerintah China Intruksikan Warga Shenzhen Timbun Logistik
Ilustrasi tentara China./Siap Hadapi Perang Besar Lawan Taiwan, Pemerintah China Intruksikan Warga Shenzhen Timbun Logistik /Xinhua/.*/Xinhua

WARTA PONTIANAK - Seorang blogger ternama yang ditahan sejak 20 Februari 2021 akibat unggahannya menistakan tewasnya empat personel Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) itu menjadi orang pertama yang dijerat undang-undang baru hasil amendemen.

Mahkamah Agung China menambahkan 22 klausul, di antaranya penistaan terhadap para martir, menyerang petugas kepolisian, dan mengganggu transportasi publik sebagai regulasi tambahan dalam Undang-Undang Kriminal hasil amendemen yang berlaku efektif pada Senin 1 Maret 2021.

Dengan adanya pasal tambahan itu, maka siapa pun yang menghina, memfitnah atau mencederai reputasi dan kehormatan pahlawan dan martir akan dihukum penjara tidak lebih dari tiga tahun.

Baca Juga: Chile Akan Beli Lagi Jutaan Dosis Vaksin Sinovac China

Sementara itu dari dalam tahanan, selebriti internet yang memiliki nama populer di China, Labixiaoqiu, menyampaikan permohonan maaf.

"Saya sangat malu pada diri saya sendiri dan sangat menyesal," kata pria bermarga Qiu (38) itu dalam tayangan "prime time" di stasiun televisi resmi China, dilansir dari Antara, Selasa 2 Maret 2021.

Dalam tayangan itu, dia duduk di balik jeruji besi sel tahanan dengan mengenakan rompi tahanan berwarna biru.

Baca Juga: China Laporkan 10 Kasus Baru Covid-19

Kepolisian Nanjing, Provinsi Jiangsu, menangkap Qiu pada 20 Februari atas unggahannya bernada fitnah terhadap empat personel PLA yang tewas setelah terlibat bentrokan dengan tentara India di Lembah Galwan.

"Empat prajurit yang tewas itu berupaya menyelamatkan sang perwira. Jika mereka yang menyelamatkan diri saja mati, maka lebih banyak lagi yang tidak bisa diselamatkan," demikian Qiu dalam unggahannya di Weibo, sejenis Twitter ala China.

Dalam unggahannya itu pula, Qiu menyebutkan bahwa pemerintah India yang kehilangan 20 tentaranya dalam bentrokan tersebut segera mengumumkan jumlah korban karena lebih sedikit dibandingkan dengan korban dari pihak China.

Baca Juga: Kapal Perang China Masuki Wilayah Sengketa di Khatulistiwa

Setelah mengunggah status tersebut, akun Weibo Labixiaoqiu yang memiliki 2,5 juta pengikut langsung diblokir.

Bentrokan di wilayah perbatasan China-India itu berlangsung pada Januari 2020.

Namun China baru mengumumkannya pada Februari 2021 melalui pemberian penghargaan dan penetapan status pahlawan kepada empat tentara tersebut, yakni Chen Hongjun, Chen Xiangrong, Xiao Siyuan, dan Wang Zhuoran. ***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x