Pemerintah China Boikot Nike dan H&M Karena Komentari Muslim Uighur di Xinjiang

- 25 Maret 2021, 21:31 WIB
Ilustrasi demonstrasi menentang penganiayaan Tiongkok terhadap Uighur di Xinjiang. Media melaporkan ada laporan berita yang mengatakan memisahkan anak-anak etnis Uighur.
Ilustrasi demonstrasi menentang penganiayaan Tiongkok terhadap Uighur di Xinjiang. Media melaporkan ada laporan berita yang mengatakan memisahkan anak-anak etnis Uighur. /ANTARA/

Baca Juga: Australia Tuding China Pelanggar HAM di Xinjiang, China: Jangan Ikut Campur

Beberapa jam sebelumnya, produk H&M raksasa pakaian asal Swedia lenyap dari situs perbelanjaan utama China.

Hal tersebut sebagai pembalasan nyata dari China atas keputusan H&M tidak lagi mengambil kapas dari Xinjiang, dari hal tersebut media pemerintah menyampaikan seruan untuk memboikot tokonya.

Xinjiang adalah salah satu kawasan penghasil kapas terbaik dunia yang memberi bahan untuk banyak merek garmen dan tekstil ke Eropa dan Amerika.

Nike dan H&M sama-sama membuat pernyataan mereka tahun lalu, tetapi kritik itu mencapai puncaknya minggu ini setelah negara-negara Barat berbaris untuk memberikan sanksi kepada beberapa pejabat penting dari Xinjiang atas dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: Perlakuan Genosida China Terhadap Muslim Uighur Bikin 'Geram' Parlemen Belanda

China yang marah membalas dengan boikot produk Nike dan H&M kemudian perang kata-kata meletus antara Beijing dan beberapa negara Eropa.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying pada Kamis, 25 Maret 2021 mengeluarkan tweet yang menuduh pihak-pihak yang tidak disebutkan namanya berusaha menemukan kerja paksa dan penindasan di Xinjiang yang sebenarnya tidak ada, karena penindasan di China telah mereka lakukan selama lebih dari satu abad yang lalu.***

 

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah