Israel akan Bangun 1.300 Rumah Baru di Pemukim Tepi Barat, Begini Respons Yordania

- 25 Oktober 2021, 10:06 WIB
Tentara Israel berjaga di wilayah Tepi Barat.
Tentara Israel berjaga di wilayah Tepi Barat. /Ammar Awad/Reuters

WARTA PONTIANAK - Israel telah mengumumkan rencana untuk membangun lebih banyak tempat tinggal bagi pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki. Rencana ini memantik kecaman langsung dari Palestina, aktivis perdamaian dan negara tetangga Yordania.

Pengumuman pada hari Minggu dari Kementerian Konstruksi dan Perumahan di pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan tender telah diterbitkan untuk 1.355 rumah di Tepi Barat, yang direbut oleh Israel selama Perang Enam Hari 1967.

Rumah-rumah baru itu menambah lebih dari 2.000 tempat tinggal yang menurut sumber pertahanan pada Agustus akan diizinkan untuk pemukim Tepi Barat.

Baca Juga: Pasukan Israel Bunuh Remaja Palestina di Tepi Barat

Menteri Perumahan Zeev Elkin, seorang anggota partai sayap kanan New Hope, mengatakan dalam sebuah pernyataan memperkuat kehadiran Yahudi di Tepi Barat sangat penting untuk visi Zionis.

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh, berbicara pada pertemuan kabinet mingguan, meminta negara-negara lain, terutama Amerika Serikat untuk menghadapi Israel atas agresi yang ditimbulkan oleh pembangunan pemukiman bagi rakyat Palestina.

Otoritas Palestina (PA) akan sangat memperhatikan tanggapan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang mengatakan menentang pembangunan pemukiman Israel sepihak sebagai hambatan bagi solusi dua negara untuk konflik tersebut.

Pada hari Jumat, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan AS prihatin tentang rencana perumahan. Dia meminta Israel dan Palestina untuk menahan diri dari langkah-langkah sepihak yang memperburuk ketegangan dan melemahkan upaya untuk memajukan solusi dua negara yang dinegosiasikan.

Sekitar 475.000 orang Yahudi Israel tinggal di permukiman di Tepi Barat, yang dianggap ilegal menurut hukum internasional, di tanah yang diklaim Palestina sebagai bagian dari negara masa depan mereka.

Baca Juga: Warga Gaza Desak Pembatalan Perjanjian AS dan PBB untuk Pengungsi Palestina

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x