Meskipun demikian, Putin mendukung perintah Kementerian Pertahanan yang ditentang Prigozhin, bahwa kelompok-kelompok tentara bayaran seperti Wagner harus menandatangani kontrak yang membuat mereka menjadi berada di bawah kendali kementerian paling lambat 1 Juli.
Sejumlah analis Rusia menduga Prigozhin memiliki ambisi politik dan mungkin ingin menggantikan Shoigu. Namun, dia sendiri kerap mengesampingkan dugaan seperti itu.
Kamis pekan ini, dia menuduh para petinggi Rusia berbohong kepada Putin dan rakyat Rusia tentang skala kekalahan serta kemunduran Rusia di Ukraina.
Baca Juga: Tiga Pria Diberi Sanksi oleh Australia atas Jatuhnya Pesawat MH17
Dalam video pada Jumat, dia menyatakan Moskow sebenarnya dapat mencapai kesepakatan dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy sebelum perang.
Prigozhin juga menyebutkan bahwa konflik itu sudah menjadi bencana bagi Rusia, dan puluhan ribu nyawa anak muda telah dikorbankan secara sia-sia, termasuk para anggota pasukan Rusia paling andal.
Sambil menyebut para petinggi Rusia sebagai orang-orang bodoh penenggak vodka dan cognac yang bersantap siang dengan menu kaviar, Prigozhin menuding upaya perang Rusia di Ukraina telah dirusak oleh korupsi.
"Kita mandi dengan darah kita sendiri," kata dia. "Waktu berjalan begitu cepat."***