Tegaskan Perang di Ukraina Didasari Kebohongan, Bos Tentara Bayaran Wagner Jelaskan Alasan Penyerangan Rusia

- 25 Juni 2023, 16:47 WIB
Pendiri tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin
Pendiri tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin /Reuters/

WARTA PONTIANAK - Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, pada Jumat 23 Juni 2023 menyatakan alasan Rusia menyerang Ukraina sebenarnya didasarkan pada kebohongan yang dibuat para petinggi militer Rusia, yang menjadi seteru politik abadi pemimpin tentara bayaran Rusia itu.

Prigozhin acap berkicau dalam media sosial dan menyangkal perannya yang terbatas dalam perang Ukraina-Rusia sebagai kepala Wagner. Sejak berbulan-bulan lalu, dia terang-terangan menuding Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov tidak kompeten.

Dan kini dalam klip video yang dirilis di Telegram oleh layanan persnya, untuk pertama kalinya dia menolak alasan besar Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.

Baca Juga: Bos Tentara Bayaran Wagner Dituding Rusia Telah Memberontak

"Tidak ada hal luar biasa yang terjadi pada 24 Februari ... Kementerian Pertahanan berusaha menipu masyarakat dan presiden serta menceritakan sebuah kisah tentang bagaimana ada agresi gila dari Ukraina," kata Prigozhin. 

Kemenhan, menurutnya, juga mengarang cerita bahwa Ukraina bersama NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara)  berencana menyerang Rusia.

Prigozhin menyebut versi resmi "operasi militer khusus" sebagai "sebuah kisah yang indah".
 
"Perang diperlukan ... agar Shoigu bisa menjadi marshal (jenderal bintang lima)... sehingga dia mendapatkan medali 'Pahlawan' (Rusia) yang kedua. Perang ini tidak diperlukan untuk mendemiliterisasi ataupun mencabut nazifikasi di Ukraina."

Sambil duduk di sebuah kursi berlatar belakangkan bendera hitam Wagner Group, Prigozhin mengatakan perang di Ukraina juga diperlukan untuk memperkaya elite penguasa. 

Baca Juga: 209.782 Jemaah asal Indonesia akan Jalani Prosesi Puncak Ibadah Haji di Mekah

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x