Perempuan juga merupakan 75 persen dari korban luka, seperti yang dilaporkan oleh Biro Pusat Statistik Palestina.
Gaza kini menjadi salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi perempuan, dengan rata-rata tujuh kematian setiap dua jam.
“Setiap hari adalah perjuangan yang penuh keputusasaan. Mimpi buruk ini terus berlanjut, membuat perempuan dan anak perempuan di Gaza bertanya-tanya mengapa dunia mengabaikan mereka,” kata Riham Jafari, Koordinator Advokasi dan Komunikasi ActionAid Palestina.
Di akhir wawancara, Inas menyebutkan bahwa ia melihat seorang perempuan yang mengalami kram saat berada di penjara. Dia tidak menerima perawatan medis apa pun dan kemudian meninggal.
Baca Juga: Tiongkok sebut Palestina Berhak Gunakan Kekuatan Senjata Melawan Penjajah Israel
“Aku hancur secara mental,” desahnya. “Kuharap mereka membunuhku atau aku mati lebih cepat,”katanya.*