Selama masa jabatannya sebagai penjaga senior Ka’bah, Al Shaiba bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan urusannya, termasuk membuka dan menutupnya, mengganti kiswah (penutup), membersihkan, mencuci, memberi wewangian, serta mengawasi semua urusan yang berkaitan dengan Ka’bah.
Keluarga Al Shaiba terus menghormati tradisi Nabi Muhammad (SAW) dengan mewariskan posisi penjaga (sadin) Ka’bah kepada anggota tertuanya. Ketika Nabi (SAW) memasuki Kabah setelah menaklukkan Makkah, beliau menghancurkan semua berhala di dalamnya, mencucinya, menutup pintu gerbangnya dan kemudian memanggil Utsman Bin Thalhah dan memberinya kunci sambil berkata,
Kunci-kunci ini akan tetap ada padamu hingga Hari Kiamat. Tidak ada yang dapat mengambilnya darimu kecuali seorang penindas.
Baca Juga: Indonesia Dapat Kuota Sebanyak 221.000, Berikut Jadwal Tahapan Penyelenggaraan Haji 2025
Keluarga Shaibi adalah penjaga Kabah sejak saat itu dan terus memenuhi tugasnya dengan merawat dengan tekun.