PBB: 96 Persen Warga Gaza Mengalami Kelaparan Ekstrem

- 26 Juni 2024, 13:48 WIB
Arsip foto - Anak-anak Palestina antre saat menerima bantuan makanan di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Sabtu, 15 Juni 2024. Warga Gaza tidak merayakan Hari Raya Idul Adha seperti tahun lalu, akibat agresi Israel selama delapan bulan terakhir menghancurkan kehidupan mereka.
Arsip foto - Anak-anak Palestina antre saat menerima bantuan makanan di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Sabtu, 15 Juni 2024. Warga Gaza tidak merayakan Hari Raya Idul Adha seperti tahun lalu, akibat agresi Israel selama delapan bulan terakhir menghancurkan kehidupan mereka. /Anadolu/ANTARA

WARTA PONTIANAK - Lembaga pangan PBB melaporkan bahwa 96 persen warga di Gaza menghadapi tingkat kelaparan yang ekstrem, sementara hampir setengah juta orang berada dalam kondisi bencana.

Sebuah laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) mengindikasikan bahwa 96 persen penduduk Gaza menghadapi tingkat kelaparan ekstrem akibat blokade ketat ‘Israel’.

Baca Juga: Panglima TNI Akui Sudah Persiapkan Pasukan Perdamaian untuk ke Jalur Gaza

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa sekitar 2,13 juta orang di seluruh Jalur Gaza menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang diklasifikasikan dalam IPC Fase 3 atau lebih tinggi (krisis atau lebih buruk) antara 1 Mei dan 15 Juni, termasuk hampir 343.000 orang yang mengalami kerawanan pangan katastropik (IPC Fase 5).

Dalam tanggapannya terhadap angka-angka ini, Program Pangan Dunia menyatakan bahwa hal ini menunjukkan pentingnya akses berkelanjutan ke seluruh wilayah Gaza.

“Laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) di Gaza memberikan gambaran yang jelas tentang kelaparan yang sedang berlangsung, menemukan bahwa 96 persen populasi menghadapi kerawanan pangan akut pada tingkat krisis atau lebih tinggi (IPC Kategori 3+), dengan hampir setengah juta orang berada dalam kondisi bencana (IPC Kategori 5),” kata badan PBB itu dalam sebuah pernyataan.

Laporan tersebut mencatat bahwa risiko kelaparan tinggi tetap ada di seluruh Jalur Gaza selama konflik berlanjut dan akses kemanusiaan dibatasi.

“Sementara seluruh wilayah diklasifikasikan dalam Keadaan Darurat (IPC Tahap 4), lebih dari 495.000 orang (22 persen dari populasi) masih menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang sangat parah (IPC Tahap 5),” tambah IPC yang merupakan inisiatif kolaboratif yang melibatkan lebih dari 20 mitra, termasuk pemerintah, badan-badan PBB, dan LSM.

Laporan tersebut mengindikasikan bahwa permusuhan baru sejak awal serangan Israel ke Rafah dan pengungsian yang berulang kali terjadi terus mengikis kemampuan masyarakat untuk mengakses bantuan kemanusiaan dan meningkatkan kerentanan masyarakat secara keseluruhan.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah