Panen Perdana Persawahan Padi Simpang Keramat

11 April 2022, 13:54 WIB
Panen perdana padi di Kayong Utara /Julizal/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Salah satu program CSR PT Cita Mineral Investindo adalah panen perdana di persawahan padi Simpang Keramat.

Program tersebut merupakan Pertanian Tanpa Residu dalam mendukung peningkatan ekonomi ril yang diinisiasi semenjak akhir tahun 2021 lalu serentak dilakukan oleh anggota kelompok tani persawahan Simpang Keramat.

Masyarakat yang semula menggunakan pola tanam padi gunung dengan sistem panen satu kali dalam setahun dan durasi 7 bulan, akhirnya mampu menikmati proses panen padi dengan durasi 3 bulanan.

Pada panen perdana ini, petani berhasil memanen padi varian Inpari-32 sebanyak 930 kg gabag kering dan akan dilanjutkan tahap kedua pertengahan April 2022 dengan varian Citra Kayong.

Petani binaan CMI dan Pemda Kayong Utara melakukan uji coba pada lahan pertanian seluas 6 Ha dengan varian Citra Kayong seluas 5,75 Ha dan varian Inpari-32 seluas 0,25 Ha.

Baca Juga: Musrenbang Kalbar, Tak Ada Bantuan Pertanian, Karolin Protes ke Bappenas

Beberapa proses adaptasi dilakukan oleh anggota kelompok tani terhadap pola pertanian yang dianggap baru bagi masyarakat Simpang Keramat, Desa Matan Jaya, Kecamatan  Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.

Beberapa proses adaptasi tersebut dapat dilihat seperti pola panen menggunakan arit yang semula menggunakan ketam, proses perontokan padi menggunakan mesin perontok dan lain sebagainya.

Masyarakat mengaku banyak sekali belajar dari pola tanam yang dilakukan, proses belajar yang cukup intensif Bersama dengan PPL Kab. Kayong Utara dirasa sangat membantu masyarakat anggota kelompok dalam menangani berbagai permasalan-permasalahan yang dialamai oleh masyarakat dalam proses transisi pola pertanian persawahan.

Budiman, selaku PPL Kabupaten Kayong Utara dalam acara syukuran panen perdana mengutarakan rasa bangganya terhadap masyarakat anggota kelompok tani. Dimana dalam proses pertanian persawahan perdana yang diinisiasi oleh CMI, mampu mengahasilkan panen yang cukup memuaskan.

Baca Juga: Tingkatkan Keahlian Petani Desa Matan Jaya, CMI Gelar Pelatihan Budidaya Pertanian

“Persawahan perdana ini dirasa berhasil, mengingat beberapa lokasi persawahan yang baru dilakukan penanaman memerlukan beberapa tahun untuk mendapatkan hasil serupa,” tutunya.

Sementara Manager CSR PT CMI Site Sandai, Sugeng Sulistiyo mengatakan, adanya proses pertanian persawahan padi Simpang Keramat merupakan peningkatan produktivitas pola pertanian masyarakat yang selama ini dilakukan dengan pola konvensional, dengan durasi panen satu kali dalam satu tahun.

Melalui program Pertanian Tanpa Residu tersebut, diharapkan tidak hanya guna memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, namun juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Selain itu, Pertanian Tanpa Residu ini diharapkan menjadi percontohan bagi masyarakat desa yang lain, sehingga mampu menciptakan dampak yang luas,” tututnya.

Baca Juga: Dekan Fakultas Pertanian UGM Meninggal usai Kecelakaan Lalu Lintas di Tol Cipali

Semua kegiatan pertanian yang diinisiai oleh CMI dapat juga dilihat di akun instagram resmi @haritabauxite.official. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler