WARTA PONTIANAK - Untuk mencegah dan mengantisipasi ancaman krisis pangan di tahun 2024 mendatang, Bupati Sanggau Paolus Hadi mengungkapkan sedang merancang anggaran untuk melakukan berbagai upaya antisipasi.
"Kita juga mengantisipasi ke depan terjadinya kemarau panjang yang menyebabkan gagal panen. Kita punya waktu satu tahun ini untuk kita rencanakan (anggarkan) dengan baik sehingga 2024 jangan sampai beras yang menjadi bahan pokok kita kemudian menjadi masalah di masyarakat kita," kata Paolus Hadi usai menghadiri gerakan pangan murah di pasar Seroja, Senin 26 Juni 2023.
Diungkapkan PH sapaan akrabnya, musim kemarau yang berpotensi terjadi di tahun depan menyebabkan panen petani menurun, bahkan sampai ada yang gagal panen.
Baca Juga: Gerakan Pangan Murah di Pontianak Cegah Lonjakan Inflasi Jelang Idul Adha
"Yang perlu saya sampaikan bahwa pasar murah menjadi gerakan kita bersama setiap tahun, tinggal namanya, yah semuanya tentu untuk menekan inflasi. Dan Pemerintah daerah, saya juga sedang merancang ya kita juga punya anggaran untuk melakukan gerakan pasar murah. Dulu kita dapat dukungan pemerintah pusat dalam bentuk subsidi melalui Dana Insentif Daerah (DID), coba kita lihatlah APBD kita ya paling tidak dimomen hari raya bisa kita lakukan," ungkapnya.
Menanggapi pernyataan PH tersebut, Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkop dan UM) Kabupaten Sanggau Andy Gustami mengatakan, sebagai stafnya Bupati Sanggau tentu pihaknya siap menjalankan program yang sudah disusun.
"Kami Disperindagkop khususnya pada bidang pasar sudah menyiapkan rencana kegiatan pada tahun 2024 untuk melaksanakan operasi pasar murah," kata Andy, Senin 26 Juni 2023.
Operasi pasar tersebut dijelaskan Andy, direncanakan menyasar 6 kecamatan di Kabupaten Sanggau.
Baca Juga: ORARI Daerah Kalbar Sukses Gelar Rakerda untuk Bahas dan Rumuskan Program Kerja hingga Tahun 2027
"Nanti akan kita sampaikan ke pak Bupati. Operasi pasar ini kita lakukan untuk menekan inflasi khususnya menjelang hari besar keagamaan baik Idul Fitri maupun Natal dan Tahun Baru 2024," ungkapnya.
"Kami akan melibatkan vendor, jika ada bantuan dari APBD Kabupaten Sanggau maka kita berikan subsidi ke mereka sehingga mereka para vendor bisa ramai yang berpartisipasi serta yang jelas harga jauh dibawah pasaran pastinya. Sebagai contoh pada pasar murah di bulan Ramadan April 2023 kemarin, kita melibatkan sekitar 12 vendor, namun pada saat itu kita tidak memiliki anggaran. Tapi harga yang dijual para vendor lebih murah dari harga pasaran," sambungnya.
Andy berharap, melalui operasi pasar nantinya dapat membantu masyarakat menjangkau ketersediaan bahan pokok yang cenderung mengalami kenaikan jelang hari-hari besar keagamaan.***(Abang Indra)