Kisah Adzila Fikria, Anak Guru Ngaji di Sekayam Tempuh S2 di London Inggris

11 September 2023, 16:22 WIB
Adzila Fikria saat bersama kedua orang tuanya /Abang Indra/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Meski bukan berasal dari keluarga serba berkecukupan, ternyata tak mematahkan semangat Adzila Fikria menempuh pendidikannya sampai ke luar negeri, tepatnya di University College London Inggris jurusan Clinical Pharmacy, International Practice and Policy.

Berkat ketekunannya belajar, sejak duduk di Bangku SD hingga kuliah di UGM, Adzila dikenal sebagai sosok yang pintar. Ia bahkan selalu menunjukan prestasi yang membanggakan.

""Alhamdulillah, waktu saya sekolah di SDN 22 Paus, lanjut di MTsN 2 Sanggau (dulu MTsN Sekayam) Balai Karangan sampai saya sekolah di MAN 2 Pontianak, alhamdulilah saya selalu peringkat 1 umum," kata Adzila ketika ditemui di rumah pamannya di Sanggau Permai, Senin 11 September 2023.

Baca Juga: Duplikasi Jembatan Kapuas I Capai 75 Persen, Edi Kamtono Harap Pembangunannya Rampung Akhir Tahun Ini

Usai menempuh pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK cum laude, kini Adzila yang juga mantan juara 3 Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2011 itu kini melanjutkan pendidikan S2-nya dengan beasiswa prestasi yang diperolehnya melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan.

"Insya Allah kalau tidak ada halangan, tanggal 15 September 2023 saya berangkat ke London. Saya mohon doa dan restu seluruh keluarga dan masyarakat Sanggau semoga perjalanan saya untuk menyelesaikan S2 bejalan lancar," ujar Adzila yang juga peraih Medali Perak Kompetisi Sains Madrasah Bidang Kimia 2015 di Palembang itu.

Sementara itu, Ayah Adzila Fikria, Santoso mengaku bangga atas ketekunan anaknya dalam belajar dan menurut ilmu.

Baca Juga: Hari Olahraga Nasional Jadi Momentum Tingkatkan Prestasi Atlet

"Adzila ini anak sulung dari lima bersaudara. Anak ini memang rajin belajar. Sebagai orang tua yang hanya bekerja sebagai guru ngaji dan juga penyuluh agama Islam non PNS tentu saya merasa sangat bangga" ujar Santoso.

Santoso menerangkan, dengan pekerjaannya sebagai penyuluh agama Islam non PNS juga guru ngaji, rasanya sangat tidak mungkin mampu menyekolahkan anak sampai ke luar negeri.

"Ini semua berkat ketekunan anak saya yang berbuah manis dan tentunya campur tangan Allah SWT hingga dari S1 hingga S2 selalu mendapatkan beasiswa," pungkas Santoso.***(Abang Indra)

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Abang Indra

Tags

Terkini

Terpopuler