Waduh! Bulog Tidak Mau Beli Beras Petani Sanggau, Ternyata Penyebabnya Ini

1 Oktober 2023, 22:05 WIB
Kantor Bulog Sanggau /Abang Indra/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Kepala Bulog Kantor Cabang Sanggau Hendra Dionisius mengatakan sampai saat ini belum ada serapan beras dari petani Sanggau. Hal itu disebabkan dua hal. Pertama, dikarenakan harga jual petani masih di atas harga pokok pembelian (HPP) Pemerintah.

Kedua, lanjut dia, dikarenakan petani kesulitan memenuhi persyaratan kualitas beras yang ditetapkan oleh Pemerintah.

"Nah, Inilah persoalan yang kita hadapi sehingga kami kesulitan membeli beras petani Sanggau," kata Hendra Dionisius belum lama ini.

Baca Juga: Nahkoda Berganti, Kanwil Kemenkumham Kalbar Miliki Tiga Pimpinan Baru

Hendra menjelaskan, kualitas beras yang dibeli Bulog berdasarkan ketentuan Pemerintah wajib memenuhi beberapa kriteria diantaranya derajat sosoh 95 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.

"Petani kita belum mampu memenuhi syarat ini. Jika beras yang dihasilkan petani sesuai kriteria kami akan beli Rp9.950 setiap kilogramnya, untuk gabah kami beli Rp6.300," ungkapnya.

Dikarenakan petani Sanggau belum mampu memenuhi kriteria beras yang ditetapkan, pihak Bulog terpaksa mendatangkan beras dari beberapa daerah untuk memenuhi ketersediaan pangan, diantaranya Sulawesi Selatan, NTB, dan Jawa Timur.

Baca Juga: Meningkat dari Tahun Sebelumnya, Angka DBD di Sanggau Tercatat 44 Kasus

"Ada juga diimporvdari Thailand dan Vietnam," terang dia.

Selain karena harga jual petani masih di atas HPP Pemerintah dan tidak memenuhi kualitas yang ditetapkan Pemerintah, faktor lain yang juga mempengaruhi keengganan petani menjual berasnya kepada Bulog.

"Beberapa yang pernah kami temui memang petani lebih memilih menyimpan gabahnya di rumah untuk konsumsi sendiri, dan hampir setiap daerah kearifan lokal ini masih kuat. Mungkin masih ada kearifan lokal yang sampai saat ini masih dipegang petani kita, dan kita memaklumi hal itu," pungkasnya.***(Abang Indra)

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Abang Indra

Tags

Terkini

Terpopuler