BPBD Ingatkan Gelombang Tinggi, Nelayan Sambas Terpaksa Cari Ikan di Pinggiran Laut

- 11 Desember 2020, 14:10 WIB
Kapal nelayan Sambas
Kapal nelayan Sambas /Indra Nova/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK –  Para Nelayan yang ada di Kabupaten Sambas diingatkan untuk tidak melaut. Pasalnya, tingginya curah hujan serta prakiraan gelombang yang mencapai 6 hingga 8 meter di perairan Laut Natuna.

“Cuaca ekstrim ini diperkirakan terjadi pada bulan Desember. Kami mendapat informasi tersebut dari rilis yang kami dapatkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sambas, Yudi.

Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah melalui BPBD sudah melakukan langkah-langkah antisipasi jika terjadi musibah bencana alam.

Baca Juga: Manjakan Fans KPop, Shopee Boyong Stray Kids dan GOT7 Tampil dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday

“Baru-baru ini, Bupati Sambas mengeluarkan surat edaran yang isinya meminta para camat untuk melakukan langkah-langkah dalam rangka antisipasi jika bencana alam terjadi. Misalkan menentukan jalur dan titik evakuasi. Termasuk pemetaan titik-titik rawan banjir, kemudian menyiapkan langkah evakuasi serta menentukan titik jika harus dibuatkan pengungsian,” jelasnya.

Surat Edaran itu juga diimbau melakukan pembersihan saluran pembuangan air di lingkungan masing-masing, selanjutnya menyiapkan Kelompok Masyarakat atau Pokmas yang nanti bisa dilibatkan saat penanggulangan jika terjadi bencana. Termasuk sarana dan prasarana lain juga disiapkan.

“Kita juga berkoordinasi dengan Tenaga kesehatan jika ada pengungsian, termasuk kebutuhan pangan juga dipersiapkan dengan berkoordinasi ke dinas terkait, misalnya untuk logistik dengan Dinsos PMD, menyiapkan dapur umum koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan karena berkaitan dengan beras cadangan,” tuturnya.

Baca Juga: Nelayan Selamatkan Penyu Langka Terdampar di Pantai

Yudi berharap kewaspadaan dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Terlebih, yang bermukim di tepian aliran sungai, sangat perlu mempersiapkan diri, simpan dokumen-dokumen pribadi yang penting di tempat yang aman.

“Perhatikan aliran listrik di rumah masing-masing, dan terpenting juga, lakukan kegiatan gotong royong membersihkan saluran pembuangan air,” pintanya.

Nelayan di pesisir Sambas mengeluhkan cuaca ekstrim yang saat ini melanda perairan laut.

Baca Juga: Seluruh Nelayan Selamat Usai Diterjang Angin Kencang Saat Melaut

“Ketinggian gelombang di perairan wilayah kami mencari ikan cukup tinggi, ditambah angin laut yang begitu kencang membuat kami harus menahan diri untuk tidak ke tengah laut,” kata Rozi, 35 tahun, nelayan asal Kecamatan Paloh.

Cuaca ekstrim yang melanda perairan laut di Kawasan Kabupaten Sambas sejak sebulan terakhir membuat hasil tangkapan tidak memadai.

"Padahal saat ini sedang musim ikan, tapi gelombang sangat tinggi jadi hasil tangkapan tidak memuaskan," keluhnya.

Baca Juga: Nelayan Bengkayang Berhasil Diselamatkan Setelah Terkatung-katung di Laut

Ia mengatakan, tingginya gelombang yang terjadi di wilayah perairan Laut Natuna, sehingga para nelayan hanya mencari ikan di tepi laut.

Para nelayan yang sebagian besar menggunakan perahu kecil dan alat tangkap tradisional membuat mereka tidak berani melaut hingga ke tengah samudera. Sebab, bila dipaksakan dapat merusak perahu sekaligus membahayakan keselamatan jiwa.

"Kami hanya melaut di pinggir karena kalau makin ke tengah, gelombang semakin tinggi," ujarnya.

Baca Juga: Empat Nelayan KM Kerinci Indah Hilang di Perairan Selatan Pulau Lombok

Menurut dia, gelombang tinggi di perairan Sambas diakibatkan angin kencang yang melanda wilayah pesisir itu.

Selama musim hujan mengguyur wilayah Kabupaten Sambas menurutnya, kecepatan angin selalu di atas rata-rata sehingga menimbulkan badai dan gelombang tinggi.

Baca Juga: Usai 6 Hari Terombang-ambing di Perairan Cilacap, Akhirnya Nelayan Ini Berhasil Diselamatkan

"Kami biasanya berangkat subuh lalu pagi sudah kembali ke darat karena hanya melaut di tepi," tutupnya. ***

 

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah