Pertama di Kalbar, Polnep Uji DNA Satwa Akuatik

- 26 Desember 2020, 20:41 WIB
Pengujian DNA Satwa Akuatik di laboratorium Polnep
Pengujian DNA Satwa Akuatik di laboratorium Polnep /Dwi Suprapti/WWF Indonesia

WARTA PONTIANAK - Pengujian DNA satwa akuatik pertama kali dilakukan di Kalimantan Barat. Pengujian DNA itu dilakukan di laboratorium Bio-Molekuler Pusat Unggulan Teknologi Sumberdaya Perikanan Politeknik Negeri Pontianak (Polnep).

Setidaknya lebih dari 10 sampel jenis satwa akuatik, kharismatik, dilindungi maupun komersial berasal dari perairan Kalimantan Barat berhasil diuji di laboratorium ini.

Pengujian sampel satwa akuatik ini terangkum dalam kegiatan Pelatihan Dasar DNA Barcoding dan Genetic Data Analysis (Analisa Data Genetik) hasil kolaborasi Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), IPB University, Lab.Oceanogen Bogor, Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Kalbar, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Asosiasi Dokter Hewan Megafauna Akuatik Indonesia (IAM Flying Vet) dan Yayasan WWF Indonesia.

Baca Juga: Dukung Pelestarian Satwa, Pertamina Cilacap Dirikan Penangkaran Rusa Timor

Dalam rilis yang diterima Warta Pontianak, pelatihan uji DNA dan Analisa Data Genetik ini diikuti 51 peserta, baik pelatihan langsung (Onsite) sejumlah 26 peserta maupun secara virtual (Online) sejumlah 25 peserta yang diwakili dari berbagai latar belakang, seperti akademisi, praktisi, laboran, maupun lembaga instansi pemerintah, Dokter hewan serta sejumlah peneliti.

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari, sejak 21-24 Desember 2020 ini dimentori oleh Dr. Hawis Maduppa, Kepala Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika (BIODIVISI) Bogor; drh Maulidio Suhendro, peneliti DNA Penyu dan Mamalia Laut dari IAM FLYING VET; Panji Imam Agamawan, peneliti satwa akuatik Univ.Nahdlatul Ulama Kalbar dan L. Muhsin Iqbal dari Laboratorium Oceanogen Bogor.

DNA Barcoding adalah metode biologi molekular untuk mengidentifikasi suatu organisme berdasarkan urutan basa nukleotida. Metode ini telah banyak digunakan oleh peneliti dunia untuk mempermudah pengidentifikasian banyak spesies organisme yang ada di perairan.

Baca Juga: Polisi Kembali Gagalkan Penyelundupan Satwa Dilindungi

DNA Barcoding berbasis pada penggunaan jaringan dari suatu makhluk hidup untuk diekstrak DNA-nya yang kemudian diolah secara molekuler dan bioinformatik hingga dapat diketahui spesiesnya dan asal usulnya hingga ke nenek moyangnya.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x