Haru, Ini Sosok Rizki Wahyudi Korban Sriwijaya SJ 182 di Mata Rekan Kerja

- 11 Januari 2021, 20:05 WIB
Sindarti Liani merapikan meja kerja Rizki Wahyudi yang ditinggalkan untuk selamanya
Sindarti Liani merapikan meja kerja Rizki Wahyudi yang ditinggalkan untuk selamanya /Rossi Yulizar/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Taman Nasional Gunung Palong berduka, setelah salah satu penumpang bernama Rizki Wahyudi sebagai salah satu staf pengendali ekosistem hutan, bersama anak istri dan orang tuanya menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu,

Korban merupakan pribadi yang ulet dalam pekerjaan, dan berencana tinggal di kota Ketapang bersama keluarga.

Sejumlah karangan bunga tampak terpasang di halaman kantor Taman Nasional Gunung Palong Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat Senin siang, sebagai bentuk ucapan duka cita, guna mengantar kepergian Rizki Wahyudi bersama keluarga, yang menjadi salah satu korban dalam musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu, 9 Januari 2021.

Baca Juga: Korban Pertama Jatuhnya Sriwijaya Air Bernama Oki Bisma Berhasil Teridentifikasi

Rizki yang diketahui sebagai salah satu staf pengendali ekosistem hutan, dikenal sebagai pribadi yang menarik, karena kerap melemparkan candaan kepada sesama rekan kerja, namun juga mampu mengayomi pegawai lain yang berusia lebih muda, untuk memberikan support dan masukan dalam setiap pekerjaan.

Sindarti Liani, salah satu rekan kerja Rizki tak mampu menahan air mata, saat menjelaskan rasa kehilangan yang menimpanya,  dimana mereka kerap mengisi konten berita terkait kegiatan taman nasional, namun harus menulis konten artikel rizki yang menjadi korban dalam musibah yang menimpanya.

“Untuk mas Rizki saya memang belum begitu lama kenal karena saya baru, namun beliau begitu mengayomi seperti abang kandung, beliau selalu memberikan masukan dalam setiap pekerjaan, karena memang kan kita sehari-hari satu ruangan dalam mengelola Web Tanagupa dan media sosial TNGP, dulu kita agak susah nyari konten, namun hari ini saya harus membuat konten berita terkait beliau, rasanya gak kuat,” ujarnya.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya SJ 182 Jatuh! TANAGUPA Berduka, Bendera Setengah Tiang untuk Rizki

Sindarti berharap agar seluruh keluarga yang di tinggalkan dapat kuat dan terus memanjatkan doa, untuk terus meminta kepada tuhan agar di berikan mukjizat.

“Untuk seluruh keluarga saya berharap agar mereka kuat, tabah, dan selalu mengharapkan keajaiban itu ada, itu aja mas,” ujarnya.

Selain Itu, Probo, sahabat karib dari Rizki mengatakan Rizki adalah anak tunggal yang dibesarkan ibunya setelah sang ayah meninggal, dan sangat berharap dapat membahagiakan sang ibunya, serta dapat berkumpul bersama keluarga.

Baca Juga: Ini Hukuman yang Menanti Penyebar Berita Hoaks Terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

“Rizki Wahyudi ini memang rekan saya di kantor, teman dekat dan juga tetangga di rumah, jadi dia itu pernah cerita pernah jadi juara bujang dayang di pangkal pinang, dan pernah menjadi mahasiswa lulusan terbaik di fakultas MIPA Universitas Sriwijaya, jadi sosoknya memang luar biasa, orang nya pinter, dalam kerjaan sangat cepat, jadi andalan banget di kantor,” ujar Probo Susanto. 

Probo mengenang, sebelum keberangkatan pesawat sempat berkomunikasi dengan rizki untuk menanyakan kepulangan, dan memang Rizki berencana membawa anak istri beserta ibunya, serta satu keponakan rizki yang memang rencananya mau di sekolahkan di Ketapang, dan memang sudah dicarikan Rizki sekolah sebelum berangkat menjemput keluarga.

“Sambil bercanda, karna kita seangkatan dan joke’snya satu frekuensi, saya sempat nanya pada jumat sore sebelum beliau berangkat, kapan balik ki, dan dia bilang paling lama hari minggu udah di Ketapang mas, nungguin hasil swab keluar, makanya saya gak percaya saat mendengar informasi kecelakaan pesawat yang ditumpangi Rizki, jadi saya mengontak keluarganya Rizki lewat instagram untuk memastikan, dan ternyata memang benar,” katanya.

Baca Juga: Awas! Penyebar Hoaks Terkait Jatuhnya Sriwijaya Air Akan di Penjara

Probo menambahkan, bahwa Rizki kerap bercerita akan beban hidupnya yang cukup berat untuk menghidupi keluarga, namun tetap bersikeras untuk dapat membahagiakan keluarga, dan bermimpi dapat membawa seluruh keluarga ke kota ketapang, dan berkumpul bersama.

“Ya beban hidupnya rizki ini berat ya, dia sering cerita, dan dia memang ingin mengangkat hrkat dan martabat keluarga, membahagiakan ibunya, dan salah satu keinginan beliau yang dari kemarin sering di ceritakan, bahwa beliau ingin membawa keluarga agar dapat selalu bersama, ya kita liat sekarang ya memang beliau mendapatkan harapan itu, untuk berkumpul bersama keluarga, meski di tempat lain, saya berdoa yang terbaik lah untuk rekan terhebat saya itu beserta keluarga, kami sayang dengan beliau, damailah di alam sana brother,” jelasnya sambil menahan air mata.

Dari pengakuan atasan korban, pihak TNGP sangat merasa kehilangan, karena korban dikenal sebagai andalan dalam beberapa tugas. Menurutnya, Rizki kemarin mengambil cuti untuk membawa anak, istri, ibu dan keponakan untuk tinggal di Kota Ketapang dalam satu rombongan di dalam pesawat, yang semuanya masih dalam proses pencarian bersama dengan sisa puing pesawat yang sudah ditemukan.

 Baca Juga: TNI AL Persempit Area Pencarian terkait Penemuan Signal Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

“Kami memang sangat kehilangan ya, karena beliau memang salah satu andalan di kantor kita,” jelas Bambang Hari Trimaesito Kepala Seksi TNGP wilayah Sukadana.

Bambang juga menginformasikan, bahwa pihak Taman Nasional masih terus berharap ada keajaiban atas keselamatan seluruh korban, dan mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dalam pengajian di Masjid Perumahan Palem Vista, di dekat rumah korban di Kota Ketapang.

“Memang kita terus berharap akan keajaiban, kita terus berdoa yang terbaik untuk keselamatan seluruh korban, namun juga kita berserah kepada Tuhan dengan mengadakan pengajian malam ini dekat rumah beliau, rumah itu saat ini kosong,” katanya. 

Bambang menjelaskan, hingga saat ini telah dilakukan pendampingan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan, untuk mengurus segala keperluan yang dibutuhkan dalam proses identifikasi di Jakarta.***

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah