Budidaya Porang Lebih Menjanjikan Ketika Harga Karet Turun

- 4 Februari 2021, 20:00 WIB
Angga, petani muda di Kecamatan Seponti yang berhasil membudidayakan tanaman Porang di sela-sela tanaman karetnya
Angga, petani muda di Kecamatan Seponti yang berhasil membudidayakan tanaman Porang di sela-sela tanaman karetnya /Julizal/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Di saat harga karet tidak stabil, kadang naik kadang juga turun, membuat petani di Kayong Utara mencoba komuditas baru.

Seperti yang dilakukan Angga, petani asala kecamatan Seponti yang mulai membudidayakan Porang di sela sela pohon karetnya.

Angga memulai usaha membudidayakan porang sejak tahun 2019 lalu, dengan bermodalkan 1.300 bibit katak Porang.

Saat ini Angga telah berhasil membudidayakan komuditas tersebut kurang lebih 25 ribu bibit dan tanaman besar.

Baca Juga: Lempeng Ubi, Kuliner Tradisional Temani di Musim Hujan

"Diawal tahun 2019, kita coba menanam 1.300-an batang.  Kemudian tahun 2020 kita tambah jumlah, dan luasan lahannya  di atas 4.000 an. Kalau untuk bibit sekitar 20.000-an. Kita tanam dilorong – lorong pohon karet,”Jelas Angga ditemui Warta Pontianak di lahan kebunnya, Kamis 4 Februari 2021.

Menurut Angga, saat ini harga bibit Porang masih cukup tinggi. Khsus untuk ukuran bibit katak mini, bisa dijual dengan harga Rp325.000 perkilogramnya, karena di wilayah Pulau Jawa belum masuk panen raya. Sedangkan untuk bibit Porang yang saat ini mulai ditekuninya, sudah ada beberapa rekananya yang berani membeli jenis Umbi dengan harga Rp100.000 perkilogramnya.

“Makanya, kita masing mengembangkan budidaya ini, kendati pendapatannya pada tahun 2019 silam mencapai belasan juta rupiah dari hasil penjualan bibit,” tuturnya.

Baca Juga: Nilai Tukar Petani di Desember 2020 Meningkat Dipicu Tingginya Konsumsi

Angga mengatakan, pembudidayaan Porang di Kayong Utara masih sangat minim, hanya sekitar belasan petani yang mulai menanam Porang.

Namun dirinya siap menjadi pembeli, jika ada petani yang ingin menjual, karena saat ini di beberapa daerah, khususnya Pulau Jawa sudah ada agen besar yang siap membeli hasil panen Porang, sehingga dirinya tidak khawatir kesulitan mencari pembeli.

“Di Kayong Utara pembelinya belum ada, karena yang budidaya masih belum terlalu banyak. Mungkin masih belasan orang. Hanya jika teman – teman ada yang menanam saya siap membeli untuk diproduksi, Sementara pembeli dari Pulau Jawa sudah ada dan mereka siap datang kesini. Yang penting barangnya tersedia. Pembeli dari Kalsel juga ada, yang penting barang tersedia mereka juga siap datang,” jelasnya lagi.

Baca Juga: Pupuk Bersubsidi Naik, PT Pupuk Indonesia Siap Penuhi Ketersediaan untuk Petani

Dalam satu pohon Porang yang ia tanam, bisa menghasilkan umbi Porang rata – rata 4 kilogram.

“Prospeknya kalau kita fokus masih bisa menambah pendapatan kita, dari pada lahan kita tidak kita manfaatkan,” tutupnya. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah