Warga Pertanyakan Obat di Rumah Sakit Putussibau Sering Kosong, BPJS Kesehatan: Kami Rutin Bayar

- 22 April 2021, 14:49 WIB
Ilustrasi: Obat obatan di Rumah Sakit Putussibau sering mengalami kekosongan obat
Ilustrasi: Obat obatan di Rumah Sakit Putussibau sering mengalami kekosongan obat /Arek Socha/Pixabay

Bahkan kata Indra terkadang dari rumah sakit juga sering terlambat menyampaikan ajuan klaimnya kepada pihaknya sehingga ini akan mempengaruhi waktu pembayaran klaim mereka kerumah sakit.

“Untuk pengajuan klaim dari rumah sakit, sekarang ada kadaluarsanya yakni paling lama 6 bulan. Misalnya ajuan klaim bulan Januari, mereka tidak mengajukan kepada kami hingga 6 bulan, maka kami tidak akan terima. Kita lakukan ini agar rumah sakit dapat disiplin menyampaikan ajuan klaimnya setiap bulan,” tutupnya.

Baca Juga: TikTok Beli Mobile Legends, Netizen : Gak Ada Obat !

Sementara Direktur RSUD dr Achmad Diponegoro Putussibau, dr Poltak Sianturi sebelumnya mengatakan, terkait penyediaan obat yang kurang itu dikarenakan obatnya habis, selain itu juga disebabkan oleh BPJS telat bayar.

"Artinya gini, misalnya seperti tahun 2020, kita udah bulan ke enam, sementara belum ada pembayaran dari bulan satu hingga enam, jadi kita belanja obat itu utang dulu, nah karena utang dulu ada batas limitnya. Untuk penyedia ini memberikan obat ke kita, biasanya dua bulan, jika dua bulan kita tidak bayar, kita tidak bisa order lagi jadi terpending," katanya.

Poltak menyampaikan, pihaknya harus melunaskan dan harus cepat, selain itu juga kadang - kadang terpending di penyedianya sebab distribusinya itu ke seluruh kabupaten terbatas. Jadi kadang - kadang kosong bukan karena pihak RS tidak order atau tertahan karen belum bayar, tetapi karena dari distributornya juga habis.

Baca Juga: Polisi Senior Ini Ditangkap usai Jual Obat-obat Terlarang yang Disita ke Sindikat Narkoba

"Nah itu memang karena penyedia sedang habis," tutupnya. ***

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah