Seorang Polisi di Kapuas Hulu Dianiaya Sejumlah Pemuda karena Tolak Berjoged di Acara Pernikahan

- 30 Mei 2021, 08:58 WIB
Ilustrasi pengeroyokan
Ilustrasi pengeroyokan /Sumber: Pikiran Rakyat/

Baca Juga: 13 Desa di Danau Sentarum Penghasil Madu

Dari laporan itu, anggota dari Satuan Reskrim Polres Kapuas Hulu pun bergerak untuk melakukan pengawasan, atau penangkapan terhadap sejumlah warga Kampung Prajurit yang diduga melakukan pengeroyokan kepada polisi tersebut.

"Namun dari hasil koordinasi, pihak keluarga terduga pelaku menyerahkan langsung ke polisi.  Saat ini mereka pun masih dalam proses dimintai keterangan,” jelasnya.

Sementara itu M. Barry Fernando Ketua Anak Keluarga Besar Kampung Prajurit (AKBP) menyampaikan, dirinya sangat menyayangkan kenapa terjadi perkelahian antar warga dengan polisi disaat hari bahagia.

"Terhadap kasus ini, kami mengupayakan proses mediasi antara kedua belah pihak. Kalau pun kasus ini tetap lanjut, proses hukum tetap kami taati dan kami akan kooperatif," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Nando ini mengatakan, sebagai warga negara yang baik tentunya pihaknya akan taat pada hukum.

Baca Juga: Tumenggung dan Punggawa Harus Sinkron dengan Pemerintahan Desa

"Tapi saya tegaskan hukum harus adil, karena kita sebagai warga negara punya hak-hak dan kedudukan yang sama di mata hukum,”ucapnya. 

Lanjut Nando, pada kejadian keributan kemarin, dirinya sangat menyayangkan etika seorang Bhabinkabtimas yang tidak ada koordinasi dengan Lurah dan RT selaku mitra kerja.

"Bhabinkamtibmas inikan masih baru bertugas disini. Sayangnya saat bertugas di Kampung Prajurit yang bersangkutan tidak ada izin lapor kepada pihak  terkait seperti Lurah dan RT. Sehingga Bhabinkamtibmas ini tidak dikenal dilingkungan sekitar,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah