Gapoktan Bongkar Program Tanam Ubi Kayu Dinas Pertanian 2016 - 2017 Dianggap Gagal

- 19 Juli 2021, 18:35 WIB
Ilustrasi: Ubi kayu
Ilustrasi: Ubi kayu /feraugustodesign /Pixabay

Sementara' itu Abdurrasyid Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kapuas Hulu saat didampingi Kasi Produksinya yakni Fanus ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa tuduhan berkaitan dengan adanya dugaan manipulasi atau rekayasa data penerima bantuan dalam program tanam ubi itu tidak benar.

Baca Juga: Eduwisata Smart Greenhouse, Cara PLN dan Kementan Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Menurutnya, program sudah berjalan sebagaimana mestinya, di mana untuk Desa  Suka Maju itu terdapat dua kelompok tani yang mendapatkan bantuan program, yaitu kelompok Usaha Mandiri I dan Kelompok Usaha Mandiri II.

"Masing-masing Kelompok Tani  itu mereka itu mendapatkan bibit ubi untuk tanam Ubi seluas 35 hektar. Sehingga untuk dua kelompok totalnya 70 hektar," jelasnya.

Fanus juga membantah, untuk adanya kelompok tani yang sudah meninggal atau sudah tidak berada di desa itu, namun masuk dalam proposal bahkan bertanda tangan itu adalah tidak benar.

"Karena untuk proses proposal itu secara berjenjang jadi tidak mungkin seperti itu. Proses itu berjenjang, dari Gapoktan, kemudian data itu ke Kades, terus ke Camat, barulah sampai ke kita," terangnya.

Begitu juga dengan adanya petani dari kelompok Gapoktan yang masuk dalam program, namun tidak menerima hasil panen dirinya juga membantah. Justru Itu tidak ada hubungannya dengan dinas pertanian, melainkan di managemen Gapoktan itu sendiri.

Baca Juga: Untuk Pertanian, Jepang Janjikan Bantuan Dana Rp10 Triliun untuk Afganistan

"Kalau ada yang tidak menikmati hasil silakan tanyakan ke internal mereka. Karena kami tidak membeli hasil panen mereka . Dan mereka menjualnya secara langsung," ujarnya.

Begitu juga  untuk pengadaan bibit sendiri, menurutnya sudah sesuai dan pas dengan lahan yang disiapkan, tidak lebih dan tidak kurang untuk di Desa Suka Maju.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah