Diduga Aniaya Anak Sendiri, Ibu Kandung Dilaporkan Bapak Kandung

- 24 Agustus 2021, 21:55 WIB
Ilustrasi: Penganiayaan terhadap anak
Ilustrasi: Penganiayaan terhadap anak /Enriquelopezgarre/ Pixabay/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Seorang anak laki - laki berusia 6 tahun, di Kota Pontianak diduga menjadi korban penganiayaan oleh ibu kandung dan ayah tirinya hingga mengalami traumatik.

Selain sering mendapat kekerasan secara fisik, korban juga diduga kerab di kunci di dalam kamar mandi bila melakukan kesalahan.

Tak hanya itu, ayah kandung korban berisial HS (34) berdasarkan penuturan sang putra pernah kepalanya diselamkan kedalam bak mandi hingga muntah. Tak hanya itu, putra bungsunya itu juga mencerikan pernah di ikat dengan posisi kaki atas kepala di bawah.

Diceritakan oleh ayah korban, berinisial HS, sudah beberapa tahun berpisah cerai dengan sang mantan istri, dan sudah tiga tahun tidak bertemu dengan ketiga anaknya, karena ketiga anaknya dibawa oleh sang istri berpindah - pindah tempat, dan dirinyapun tak dapat berkomunikasi dengan sang mantan istri.

HS baru mengetahui anak kandungnya mendapat perlakuan tak pantas ketika pada 21 Agustus 2021 pukul 21.00 WIB, mendapat telepon dari anggota Polsek Pontianak Kota yang memintanya datang ke kantor Polsek, karena Polsek Pontianak Kota yang mendapat laporan dari masyarakat mengamankan putranya yang diduga menjadi korban KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).

Baca Juga: Buron 3 Tahun, Wanita Pelaku Penganiayaan Anak Ditangkap Kejati Kalbar di Apartemen Mewah Jakarta

"Saat itu, anggota menanyakan bahwa apakah benar ini ayah dari D (putranya), benar, dan mereka meminta tolong ke kantor ada yang mau di bicarakan, dan sesampainya di Polsek, anggota menyampakan bahwa anak saya itu di sekap di dalam WC," ujarnya kepada awak media pada Selasa 24 Agustus 2021.

Dan saat itu pula ia masih belum menemui sang putra, lantaran anggota mengatakan bahwa sang putra sudah dibawa ke rumah sakit, sementara mantan istrinya sedang di ruang lain menjalani pemeriksaan.

Ketika menemui putra bungsunya, HS melihat terdapat sejumlah memar di bagian wajah, tubuh, dan tangan, dan menceritakan bahwa sehari - harinya sering dikurung ibu kandungnyadi WC untuk di hukum bila melakukan kesalahan.

Baca Juga: Dalam Keadaan Mabuk Bacok Remaja Hingga Tewas, Pelaku Penganiayaan Akhirnya Diringkus Polisi

"Sedih saya jika menceritakan, kemarin pada saat saya bawa ke Dokkes, kondisi anak saya ini sangat lemah, kurus, terlihat kurang gizi juga, seperti anak busung lapar, dan pada 21 agustus itu saat di amankan, anggota cerita anak saya begitu kelaparan, ketika di beri roti 5 bungkus, itu langsung habis," tuturnya

Akibat peristiwa tersebut, sang anak pun mengalami traumatik dan menceritakan jika tidak ingin kembali langi kerumah ibu.

"Saat itu anak saya cerita, dia sering dipukul, pernah di suruh makan cabe, pernah juga kepalanya dibenamkan kedalam air, lalu digantung, kakinya di atas kepalanya di bawah, bahkan anak saya mengaku jika tidak ingin kembali ke ibunya yang kerap menghukumnya," tambahnya.

Baca Juga: Buntut Penganiayaan Perawat, Tagar Stop Kekerasan Tenaga Kesehatan Trending di Twitter

Atas peristiwa tersebut, HS langsung melaporkan kejadian yang menimpa putranya tersebut ke Unit PPA Polresta Pontianak Kota. *** 

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x