Network
WARTA PONTIANAK - Dengan dibukanya kebali ekspor CPO oleh pemerintah diaambut gembira oleh masyarakat, khususnya petani sawit.
Terkait dengan dibukanya kembali kegiatan ekspor CPO, Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) polda Kalbar, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan menugaakan Kasubdit Tipiter dan Kasubdit Indag untuk melakukan pemantauan perkembangn harga minyak khususnya yang lokal.
Baca Juga: 7 Saksi Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Fasilitas CPO
"Kemarin kita juga menimalisir dan memantau agar jangan sampai yerjadi ekspor CPO," ucapnya, Sabtu 2022.
Namun, katanya sekarang kebijakan larangan ekspor CPO sudah dicabut oleh pemerintah, dan mulai Senin 23 Mei 2022 kegiatan ekspor CPO sudah bisa kembali dilakukan.
"Sejak kemarin hingga hari ini kami banyak mendapatkan telepon dari masyarakat, khususunya petani sawit yang menyampaokan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang sudah mengambil langkah-langkah dengan membuka kembali kwgiatan ekspor CPO," ucapnya.
Menurutnya, dari pantauan yang dilalukan pada hari ini, harga Tandan Buah Segar (TBS) sudah mulai merangkak naik pada kisaran Rp3.200 per Kilogram.
"Kemarin kita sudah melakukan pertemuan dengan Asosiasi Perkebunan Kepala Sawit terkait kesepakatan harga TBS, dan pak Gubernur Kalbar juga telah mengeluarkan kebijakan terkait dengan patokan harga TBS dengan merujuk pada mekanisme pasar," ungkapnya.
Jika ada yang menjual dengan harga yang tidak sesuai dengan mekanisme pasar, kata Lutfhfie maka Satgas Pangan akan mwnentukan langkah-langkah berikutnya seperti melakukan langkah pembinaan, administratif, atau bisa juga pidana.
