Tingkatkan Toleransi, Pemuda Lintas Etnis dan Agama Cetuskan Komitmen Dukung Moderasi Beragama

- 23 Juli 2022, 16:20 WIB
Suasana diskusi panel moderasi beragama yang digelar oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kalbar, Sabtu 23 Juli 2022
Suasana diskusi panel moderasi beragama yang digelar oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kalbar, Sabtu 23 Juli 2022 /Dody Luber/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Pemuda lintas agama dan etnis, mencetuskan komitmen bersama mendukung moderasi beragama guna meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dan etnis di Kalbar.

Dukungan mederasi beragama tersebut disampaikan oleh pemuda lintas etnis dan agama di saat diskusi panel moderasi beragama yang digelar oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kalbar, Sabtu 23 Juli 2022.

Diskusi panel tersebur diikuti 200 peserta yant mengusung tema 'Peranan Pemuda Menggalakkan Moderasi Beragama Lintas Agama dan Etnis di Kalimantan Barat'.

Baca Juga: Dengan Symposium Kebangsaan, Mahasiswa Dapat Bersaing di Era Globalisasi

Adapun, narasumber yang memberikan materi, yakni dosen IAIN Pontianak Dr. Hermansyah, M.Ag, dosen Fakultas Hukum UNTAN Turiman Faturahman, SH, M.Hum dan Ketua BKPRMI Kalbar Dr. Firdaus Zar'in, M.Si.

Ketiga narasumber tersebut  memberikan pencerahan kepada pemuda lintas agama dan etnis untuk semangat beriman yang moderat, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kerukunan di bumi khatulistiwa Kalimantan Barat.

Melalui kegiatan ini pula, ketiga narasumber sepakat agar pemuda lintas agama dan etnis Kalbar dapat menggalakkan dan mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungannya.  Sekaligus sebagai upaya atau langkah kongkrit atas pencegahan paham radikalisme yang telah merangsek dikalangan kaum muda.

Baca Juga: Jaga Persatuan, Anak Muda di Sintang Deklarasi Pembentukan Dewan Pemuda Lintas Etnis

Menurut Turiman Fathurrahman, pemuda memegang pembangunan  estafet ke depan. Untuk itu pemuda Kalbar harus menjadi ikon guna mengimplementasikan moderasi beragama di Indonesia.

“Bagaimanapun ada dua fakta sejarah penting di Kalbar ini. Pertama, Kalbar memiliki masyarakat multi etnis, dan kedua perancang lambang negara berasal dari Kalbar. Pemuda harus memerankan bhineka tunggal ikanya , harus  menjadi ikon seluruh Indonesia,” ujar Turiman.

Untuk konsep moderasi beragama itu sendiri, sebenarnnya sudah final dalam paham kebangsaan  bhineka tunggal ika. Ia mengatakan, hanya masih banyak  yang keliru mengartikan bhineka tunggal ika itu sendiri. Selama ini bhineka tunggal nika diartikan berbeda-beda tapi satu jua.

Baca Juga: Diskominfo Apresiasi Antara Gelar Talkshow Cari Solusi Keterbatasan Internet di Kalbar

Jika mengacu  pada pidato Bung Karno 22 Juli 1958, artinya berjenis- jenis tapi tunggal, menunjukkan keberagaman persatuan dan kesatuan keragaman.  

Ketua Umum BKPRMI Kalbar Firdaus Zarin mengtakan, pemuda lintas agama Kalbar harus beriman moderat, membawa orang ke jalan tengah, serta tidak berlebihan atau ekstrem.

Cara beragama perlu menerapkan budaya menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan dapat bekerjasama. Tentunya tanpa kekerasan, menghargai budaya, serta memiliki komitmen kebangsaan yang kuat dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.

“Seiring kemajuan IT (ilmu teknologi)  sekarang ini,  saya berharap  nilai-nilai agama yang kita anut senantiasa dilaksanakan dalam pergaulan berkonteks bhineka tunggal ika. Kemudian,  beragam suku dan agama jangan sampai menghambat,  dalam agama sudah ada aturan yang jelas. Jadi  dalam kehidupan pertemanan, pemuda harus tetap bersatu dalam keberagaman,” kata Firdaus yang juga anggota DPRD Kota Pontianak ini.

Baca Juga: Peringati Ultah Kan Sin Thai Ti, Yayasan Vihara Tri Dharma Hadirkan Artis dari Bangka Belitung

Sementara, perwakilan Kementerian Agama Provinsi Kalbar Syahrul Yadi  yang turut hadir dalam diskusi ini mengatakan, Kalbar  identik dengan multi keberagaman dan perbedaan paling essensial adalah agama. Enam agama yang diakui di Indonesia ini harus menerapkan agama secara  moderat.

“Melalui diskui ini ada semacam edukasi yang diberikan, dan ini bagus momentum sangat cerdas, mengarahkan kita untuk mencintai Indonesia.  Indonesia harus moderat dalam beragama,” tegasnya. 

Pemuda, lanjut Syahrul Yadi, harus melakukan sesuatu,  bagaimana agar agama, suku bangsa tidak saling mencurigai, bisa dengan kegiatan bersama. Sehingga akan lahir persatuan dan kesatuan antar ummat beragama. Tidak ada lagi pemahaman radikal atau liberal.

Baca Juga: Peringati Ultah Kan Sin Thai Ti, Yayasan Vihara Tri Dharma Hadirkan Artis dari Bangka Belitung

Untuk menyikapi ilmu teknologi yang berkembang pesat saat ini, Syahrul berpesan kepada pemuda Kalbar untuk tidak melupakan pentingnya persatuan.  Pemuda sebagai  generasi  yang bertanggungjawab untuk masa depan kalbar harus bijak  menyikapi  IT.  Pemuda harus menggunakan medsos secara berakhlak, harus memberlakukan 3S yakni saring, sharing, share.

Dari hasil diskusi panel tersebut, terbentuk forum silaturahmi pemuda lintas agama sebagai sarana komunikasi dan koordinasi . Sekaligus melahirkan komitmen bersama untuk mengejawantahkan  nilai-nilai moderasi beragama di tengah perbedaan dan keberagaman. Sehingga ke depannya terlahir dan tumbuh kembang pemuda-pemudi Kalbar  berjiwa bhinneka serta menjadi pelopor semangat nasionalisme dalam bingkai negara.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x