Tanpa, itu lanjut Syafrial, tidak ada yang bisa menjamin hewan ternak yang masuk Kalbar adalah yang layak konsumsi dan terbebas dari penyakit flu babi dan penyakit lainnya.
"Tanpa kebersamaan juga tidak ada yang bisa menjamin pembuangan bangkai-bangkai hewan babi berpenyakit ke sungai-sungai yang tentu aja pada akhirnya akan mengancam Kesehatan masyakat, terlebih lagi dampak penularan penyakit hewan yang mengancam keberadaan peternak lokal," ujar Syafrial.
Ia mengatakan, akibat penyakit flu babi ini peternak mengalami kerugian besar karena penyakit flu babi ini sangat mematikan dan belum ada vaksin serta obatnya.
”Intinya tegakkan hukum, hentikan distribusi via darat, jaga kepentingan dan keberlangsungan peternak lokal serta kesehatan masyarakat Kalimantan Barat,” pungkasnya.***