Oleh karena itu, harus mampu merajut potensi-potensi yang datang dari dalam, maupun dari luar.
“Perlu sosok pemimpin yang mampu menjembatani komunikasi antara pemerintah daerah dengan pusat, dan para pemangku kepentingan. Karena kalau kita membangun infrastruktur sekarang, tidak cukup hanya dengan dana APBD,” ucapnya.
Sehingga skemanya adalah dengan dana alokasi khusus (DAK), ataupun dekonsentrasi.
“Oleh karena itu, perlu dilakukan ihtiar untuk mencari solusi penganggaran yang lain, bukan hanya mengandalkan APBD," tutup Riduan. ***