Kalimantan Barat Dibebani 45 Izin Tanaman Industri di Hutan Alam

- 5 Juni 2024, 22:38 WIB
Diskusi publik dengan topik “Mengungkap Kejahatan Deforestasi di Kalimantan Barat”
Diskusi publik dengan topik “Mengungkap Kejahatan Deforestasi di Kalimantan Barat” /HMS/

Dikatakan Andi Fachrizal, dalam perjalanannya, SIEJ membentuk badan otonom bernama Depati Project, untuk memfasilitasi kolaborasi para jurnalis untuk meliput sebuah persoalan lingkungan secara indepth (mendalam) dan investigasi.

“Kolaborasi liputan sebagai strategi alternatif untuk menguatkan peran jurnalis dan media massa sebagai pengawas praktik-praktik kejahatan lingkungan,” kata pria yang akrab disapa Rizal Daeng itu.

Sebelum masuk sesi paparan narasumber, diskusi diawali dengan pemutaran hasil liputan junalis kolaborator CNN Indonesia TV berjudul “Melawan Penjagal Hutan Kalimantan”.

Koordinator SIEJ Simpul Kalimantan Barat, Arief Nugroho yang juga jurnalis kolaborator menjelaskan bagaimana proses liputan tersebut diproduksi, mulai dari pengumpulan data dan informasi, riset, penelusuran dokumen, hingga turun ke lapangan. 

Dalam liputannya, Arief menulis tentang aktivitas PT Mayawana Persada yang membuka hutan alam secara ugal-ugalan, dengan judul “Babat Alas Kalimantan”.

Baca Juga: Lima Hari Hilang di Hutan, Tim SAR Gabungan Temukan Sutarjo Dalam Kondisi Begini

Arief menceritakan, aktivitas perusahaan yang dibekali izin konsesi seluas 136.710 hektar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2010 itu tidak hanya mengubah bentang alam hutan menjadi tanaman monokultur, tetapi juga merampas hak kelola masyarakat dan ulayat adat.

“Hutan Kalimantan Barat tidak sedang baik-baiknya. Tercabik-cabik oleh keserakahan perusahaan,” katanya.

Direktur Eksekutif Walhi Kalimantan Barat, Hendrikus Adam, dalam paparannya juga menyebut hal yang sama.

Menurut Adam, kehadiran Mayawana menimbulkan berbagai persoalan. Tidak hanya berpotensi mengakibatkan kerusakan lingkungan, tetapi juga adanya upaya kriminalisasi kepada warga sekitar konsesi.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah