WARTA PONTIANAK - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily meminta agar aktivis mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) tetap kritis terhadap setiap kebiajakan, utamanya yang berkaitan langsung dengan kemaslahatan masyarakat.
Pesan ini dikatakan Ace Hasan Syadzily saat menjadi narasumber pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Nasional (DIKLATPIMNAS) untuk kalangan aktivis Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia, Sabtu, 26 Desember 2020, melalui aplikasi zoom.
“Reposisi gerakan mahasiswa menjadi kekuatan kritis sebagai elemen civil society di tengah kuatnya dominasi negara adalah kekuatan penyeimbang," tegas Ace Hasan sebagaimana dikutip Warta Pontianak dari laman Kemenag, Minggu, 27 Desember 2020.
Baca Juga: Masjid ‘Paripurna’ Pekanbaru Diapresisasi Kemenag
Pemerintah, kata dia, dibangun dengan koalisi yang kuat. Jadi harus tetap ada mekanisme chek and balances dan itu salah satunya diperankan oleh mahasiswa sebagai kekuatan civiel society.
Alumni UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta ini berharap mahasiswa memiliki pandangan yang konstruktif dan kritis dalam menyikapi berbagai isu. Antara lain, isu ekonomi dan politik dalam pusaran persaingan global demi kepentingan strategis nasional.
Mantan Aktivis ’98 ini membawakan materi “Politik Kebangsaan Pasca Reformasi Dan Repoisisi Gerakan Mahasiswa”, pada even kaderisasi yang diikuti 80 aktivis mahasiswa. Sessi ini dipandu oleh Dosen UIN Walisongo Syifaul Anam.
Baca Juga: Intensifkan Moderasi Beragama, Kemenag Dukung Film Pendek Tepang Kajat
Ace menguraikan berbagai tantangan saat ini yang bisa berpengaruh pada kondisi Indonesia dengan tata dunia global, termasuk pandemi Covid-19.