Tepis Isu BLT Berlanjut di 2022, Ini penjelasan Erick Thohir

- 12 Januari 2021, 18:59 WIB
Tepis Isu BLT Berlanjut di 2022, Ini penjelasan Erick Thohir
Tepis Isu BLT Berlanjut di 2022, Ini penjelasan Erick Thohir /ANTARA/Basri Marzuki

WARTA PONTIANAK- Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia. Berbarengan dengan hal ini, beredar Isu Bansos diperpanjang hingga 2022, Erick Thohir Angkat Bicara

Sebelumnya, pemerintah telah memberikan sejumlah bantuan untuk masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.

Adapun salah satunya yakni bantuan sosial tunai.

Baca Juga: UMKM Disuntik Modal Lagi di Program BLT BMK Rp2,4 Juta, Begini Penjelasan Presiden Jokowi

Mengantisipasi dampak pandemi yang belum berakhir, pemerintah mengatakan kemungkinan akan memperpanjang social safety net atau perlindungan sosial bagi masyarakat kelas menengah ke bawah hingga 2022.

Bantuan perlindungan sosial tersebut merupakan salah satu program Pemuliham Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Sikapi BLT Ibu Hamil Dapat BLT Rp6 Juta, Banyak Netizen Ingin Hamil

Hal itu dikatakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Dijelaskannya, pemerintah tengah memperbaharui sistem data base masyarakat yang digunakan dalam proses vaksinasi.

Namun, data base tersebut tidak saja dipergunakan dalam kegiatan vaksinasi yang akan berlangsung hingga 2022, tapi juga akan menjadi data awal pemerintah untuk memberikan bantuan sosial (bansos).

Tak hanya itu, bantuan juga menyangkut stimulus bagi bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Biar Sama-sama Dapat, Ini 7 Syarat Khusus BLT UMKM Rp 2,4 Agar Bisa Langsung Cair

"Vaksinasi ini tahun depan (2022 red.) harus divaksin lagi, maka suka ga suka, data akan terkumpul, terbuka dan transparan, kapan lagi kita punya satu data yang transparan sehingga ketika pemerintah memberikan bantuan ke rakyat, apakah itu bansos, vaksin gratis, BLT, usaha mikro, dan lain-lainnya," kata Erick seperti dikutip Warta Pontianak pada Pikiran-Rakyat.com.

Kementerian BUMN melalui PT Bio Farma (Persero) dan PT Telkom Indonesia (Persero) telah menyusun skema satu data yang digunakan dalam proses vaksinasi.

Infrastruktur sistem satu data tersebut digunakan untuk mengatur vaksinasi agar tepat sasaran.

Baca Juga: Ini Cara Mudah Agar NIK dan KTP Terdaftar di DTKS Kemensos, BLT Rp1,2 Bisa Langsung Cair

Sistem yang tengah dibangun tersebut akan mendata penerima vaksin melalui penyaringan data individu penerima vaksin prioritas.

Setelah itu akan dikembangkan aplikasi pendaftaran vaksin pemerintah dan mandiri dengan memetakan distribusi vaksin dengan lokasi vaksinasi.

Baca Juga: Rohimah Jatuh Sakit Karena Polemik Rumah Tangga, Kiwil: Saya Sadari Saya Salah

Seluruh data penerima vaksin Covid-19 prioritas sedang dalam tahap pencocokan dan pengintegrasian dengan kementerian dan lembaga terkait.

Baca Juga: Info Terbaru; Cek di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id, BLT BPJS Ketenagakerjaaan Sudah Cair

Melalui sistem tersebut, peserta penerima vaksin tidak dapat terdaftar di sistem lain sehingga meminimalisir kemungkinan duplikasi dan dapat diterima masyarakat dengan tepat sasaran.***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah